Syahrial
Syahrial Guru

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tebak Foto Lama, Games Lebaran Penghias Kumpul Keluarga

9 April 2024   00:01 Diperbarui: 9 April 2024   00:04 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebak Foto Lama, Games Lebaran Penghias Kumpul Keluarga
Dokumen iStock via Canva 

Lebaran identik dengan kumpul keluarga besar yang diwarnai tawa dan nostalgia. Di tengah kemeriahan momen fitri tersebut, satu aktivitas khas kerap menjadi suguhan istimewa: tebak foto lama dari album kenangan. Kendati terkesan sederhana, tradisi ini menyimpan makna mendalam sebagai perekat keluarga. Oleh karena itu, permainan sarat nostalgia ini penting untuk dilestarikan.

Dalam era modern saat ini, banyak keluarga yang mulai melupakan tradisi bermain tebak foto lama. Acap kali kumpul keluarga justru didominasi aktivitas modern yang cenderung individualistis seperti bermain gawai atau menonton televisi bersama. Situasi ini sayangnya mengikis kemeriahan dan keakraban momen Lebaran itu sendiri. Dampaknya, ikatan persaudaraan dalam keluarga besar menjadi renggang. Padahal, di momen istimewa seperti Lebaran, seharusnya keluarga dapat lebih mengeratkan tali kekerabatan.

Sementara itu, melalui permainan tebak foto lama, ikatan persaudaraan dalam keluarga besar justru dapat lebih terjalin. Momen ini memungkinkan seluruh anggota keluarga dari segala usia dan latar belakang untuk saling berinteraksi, berbagi cerita, dan menjalin keakraban layaknya satu kesatuan utuh. Berbeda dengan aktivitas modern seperti bermain gawai yang cenderung bersifat individual, tebak foto lama mendorong setiap orang untuk terlibat aktif dan berkomunikasi satu sama lain. Ini tentu meningkatkan kemeriahan dan suasana kebersamaan di momen Lebaran.

Tidak hanya itu, bermain tebak foto lama juga merupakan cara efektif untuk melestarikan memori dan nilai-nilai keluarga. Melalui foto-foto tua yang diambil dari album kenangan keluarga, sejumlah momen berharga dan kisah inspiratif para leluhur dapat kembali dikenang sekaligus diceritakan kepada generasi berikutnya. Berbagai nilai-nilai baik seperti kekerabatan, kebersamaan, perjuangan, dan keceriaan masa lalu menjadi pelajaran berharga yang dapat diwariskan dan diteruskan kepada anak-cucu mereka.

Mengenang memori ini merupakan upaya untuk tetap menghormati dan menjaga jati diri sebuah keluarga. Dengan mengenang kisah di balik setiap foto, para anggota keluarga juga diingatkan mengenai asal usul dan jati diri keluarga mereka yang sesungguhnya. Momen ini memberikan perspektif baru agar generasi muda dapat lebih menghargai sejarah keluarga dan meneruskan warisan positif tersebut di masa depan. Secara tidak langsung, tradisi ini turut berperan dalam menanamkan nilai-nilai baik kepada anak cucu dan memastikan keberlanjutan identitas asli sebuah keluarga.

Lebih dari itu, tebak foto lama juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas hubungan dalam keluarga besar. Di momen ini, anggota keluarga bebas berbagi cerita, pengalaman, serta emosi secara terbuka. Tidak ada batasan untuk mengekspresikan diri, baik itu suka, duka, maupun memori jenaka. Keberanian untuk mengekspresikan diri dan berbagi kisah pada akhirnya memperkuat ikatan persaudaran karena telah terjalin rasa saling memahami satu sama lain, terlepas dari segala perbedaan yang ada.

Saling memahami ini penting agar tercipta keharmonisan dalam hubungan keluarga besar yang heterogen serta dapat meminimalisir potensi konflik. Bercerita memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk mengeluarkan isi hati, sedangkan mendengarkan memupuk empati dan toleransi. Dua hal ini menjadi pondasi penting dalam menjaga kerukunan di keluarga besar yang heterogen tersebut.

Tidak bisa dipungkiri, banyak kenangan yang membuncah saat melihat foto lama. Baik itu memori mengharukan, sedih, maupun menggelikan. Namun dengan berbagi momen itu bersama, lebih banyak pula tawa dan kehangatan yang menyelimuti suasana. Inilah yang menjadikan aktivitas ini mampu merajut kembali persaudaraan yang sempat merenggang. Betapa banyak konflik yang dapat terselesaikan dengan lelucon dan tawa dari berbagi cerita masa lalu. Kebersamaan dan kedekatan kembali memancar di antara anggota keluarga yang tadinya sempat terpecah.

Melalui selembar foto lama, harapan untuk merekam dan mewariskan jejak keluarga juga dapat digapai. Betapa banyak rekaman berharga yang mungkin hilang jika tidak diabadikan dalam bidikan kamera. Dengan berkumpul dan membahas foto-foto lawas yang tersimpan rapi, semua kisah dapat terus diwariskan, diceritakan ulang, dan dilestarikan kepada generasi selanjutnya. Lebih jauh, ini dapat mengingatkan kita akan pentingnya terus mengabadikan momen untuk dijadikan memori di masa depan.  

Tentu kecanggihan fotografi digital masa kini telah mempermudah mengabadikan momen. Namun tetap saja, melihat foto lama dalam bentuk fisik memiliki sensasi tersendiri. Satu lembar foto usang mampu memancarkan aura magis yang seolah membawa kita melintasi lorong waktu. Mengingatkan kita betapa zaman memang telah berubah, namun kenangan indah masa lalu tetap harus dijaga dan dirawat eksistensinya. Maka tak heran, platform digital mana pun tidak akan sanggup mengalahkan gema kenangan yang dipancarkan foto-foto lawas ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun