Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Dosen

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Happy Ramadhan 35: Saatnya UMKM

26 Maret 2024   07:29 Diperbarui: 26 Maret 2024   07:31 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Happy Ramadhan 35: Saatnya UMKM
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Musim Ramadhan tidak hanya membawa berkah spiritual bagi umat Islam, tetapi juga memberikan peluang ekonomi yang signifikan bagi usaha mikro dan kecil (UMK) di berbagai sektor. Fenomena ini menarik perhatian karena memiliki dampak yang luas terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, tetapi juga menimbulkan sejumlah tantangan bagi para pelaku usaha tersebut. Disini akan dibahas mengenai peningkatan aktivitas usaha mikro dan kecil selama musim Ramadhan, dampak yang dihasilkan, serta strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi, dengan menggunakan pendekatan ekonomi.

Peningkatan aktivitas usaha mikro dan kecil selama musim Ramadhan dapat dilihat dari berbagai sektor, termasuk sektor perdagangan, kuliner, kerajinan, dan jasa. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi peningkatan aktivitas ini adalah meningkatnya permintaan akan berbagai produk dan layanan yang terkait dengan kebutuhan selama bulan Ramadhan, seperti makanan dan minuman untuk berbuka puasa, barang-barang kebutuhan sehari-hari, serta pakaian dan dekorasi untuk merayakan Idul Fitri.

Dari sudut pandang ekonomi, peningkatan aktivitas usaha mikro dan kecil selama musim Ramadhan dapat dipahami melalui konsep "efek multiplier". Efek ini menggambarkan bagaimana peningkatan pengeluaran di suatu sektor dapat memicu peningkatan pengeluaran di sektor-sektor lainnya melalui proses pengeluaran berulang. Selama musim Ramadhan, peningkatan pengeluaran konsumen untuk membeli berbagai produk dan layanan terkait dengan kebutuhan Ramadhan dapat membawa dampak positif pada pertumbuhan usaha mikro dan kecil di berbagai sektor.

Namun, meskipun peningkatan aktivitas usaha mikro dan kecil selama musim Ramadhan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, para pelaku usaha tersebut juga dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satu tantangan utama adalah persaingan yang semakin ketat, terutama dengan munculnya pelaku usaha besar dan ritel modern yang menawarkan diskon dan promosi besar-besaran selama bulan Ramadhan. Hal ini dapat mengancam kelangsungan usaha para pelaku usaha mikro dan kecil yang tidak mampu bersaing dalam hal harga atau promosi.

Selain itu, tantangan lain yang dihadapi oleh usaha mikro dan kecil selama musim Ramadhan adalah masalah ketersediaan modal dan akses ke pasar. Banyak pelaku usaha mikro dan kecil yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal untuk meningkatkan produksi atau memperluas bisnis mereka selama bulan Ramadhan. Selain itu, akses ke pasar yang terbatas juga dapat menjadi hambatan bagi para pelaku usaha mikro dan kecil untuk mencapai konsumen yang lebih luas dan meningkatkan penjualan mereka.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, para pelaku usaha mikro dan kecil dapat menerapkan sejumlah strategi yang cerdas dan terukur. Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka untuk membedakan diri dari pesaing. Dengan menyediakan produk-produk yang unik dan berkualitas tinggi, para pelaku usaha mikro dan kecil dapat menarik perhatian konsumen dan membangun loyalitas merek yang kuat.

Selain itu, para pelaku usaha mikro dan kecil juga dapat menjalin kerja sama dengan pihak-pihak lain, seperti lembaga keuangan mikro atau koperasi, untuk mendapatkan akses ke modal yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis mereka. Kerja sama ini juga dapat membantu para pelaku usaha mikro dan kecil untuk memperluas jaringan mereka dan mendapatkan dukungan dalam hal pemasaran dan pengembangan bisnis.

Dari sudut pandang teori ekonomi, strategi-strategi ini dapat dipahami melalui konsep "pertumbuhan endogen". Konsep ini menekankan pentingnya faktor-faktor internal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk inovasi, pengembangan modal manusia, dan kerja sama antar pelaku ekonomi. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, para pelaku usaha mikro dan kecil dapat menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan pengembangan bisnis mereka sendiri, sehingga memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian lokal.

Secara keseluruhan, peningkatan aktivitas usaha mikro dan kecil selama musim Ramadhan memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, para pelaku usaha tersebut juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, termasuk persaingan yang ketat dan masalah akses ke modal dan pasar. Dengan menerapkan strategi-strategi yang cerdas dan terukur, para pelaku usaha mikro dan kecil dapat mengatasi tantangan-tantangan ini dan memanfaatkan potensi ekonomi musim Ramadhan secara maksimal.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun