Syarif Yunus
Syarif Yunus Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

"Ngabuburit Baca" TBM Lentera Pustaka Biasakan Anak Membaca

1 Juni 2019   21:02 Diperbarui: 1 Juni 2019   21:04 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Ngabuburit Baca" TBM Lentera Pustaka Biasakan Anak Membaca
dokumentasi pribadi

Sepanjang bulan Ramadhan 1440 H, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka menggelar "Ngabuburit Baca" jelang maghrib sebagai bagian untuk membiasakan anak-anak usia sekolah di Kp. Warung Loa Desa Sukaluyu Kec. Tamansari Kab. Bogor di Kaki Gunung Salak. Tidak kurang 60 anak pembaca aktif di taman bacaan ini selalu hadir setiap sore untuk mencapai target membaca sekitar 5-10 buku per minggu.

Untuk memotivasi anak-anak yang selalu membaca buku dan mengaji di "Ngabuburit Baca", TBM Lentera Pustaka pun selalu menyediakan takjil buka puasa setiap hari Sabtu selama sebulan di markas TBM Lentera Pustaka. Melalui "Ngabuburit Baca", TBM Lentera Pustaka berusaha menyediakan akses buku bacaan baru sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca anak-anak usia sekolah. Karena semangat baca menjadi tidak berarti tanpa adanya ketersediaan buku yang bisa dibaca anak-anak. 

"Ngabuburit Baca" adalah cara Taman Bacaan Lentera Pustaka untuk membiasakan anak-anak membaca buku. Agar tercipta tradisi baca dan budaya literasi secara rutin, 3 kali dalam seminggu untuk membaca buku.

"Ngabuburit Baca kami selenggarakan selama bulan puasa untuk menanamkan kebiasaan membaca secara rutin bagi anak-anak usia sekolah. Daripada main lebih baik membaca buku sambil menunggu waktu buka puasa. Hal ini juga peringatan bagi orang tua untuk menyuruh dan menemani anak-anak saat membaca buku" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak.

Melalui program "Ngabuburit Baca", TBM Lenetera Pustaka mengimbau seluruh pihak, orang tua dan masyarakat untuk peduli terhadap kebiasaan membaca anak-anak sejak dini. Karena membaca dapat menumbuhkan kejujuran anak dan membuat mereka memegang nilai-nilai positif di tengah gempuran era digital. 

Orangtua harus punya acara untuk mebumbuhkan ketertarikan anak dalam membaca buku. Partisipasi dan kontribusi dalam bentuk menyediakan buku bacaan bagi anak-anak sangat penting disosialisasikan. Tujuannya, agar anak-anak memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih baik dan berguna bagi masa depannya.

"TBM Lentera Pustaka berkomitmen untuk terus meningkatkan tradisi baca anak-anak. Agar anak-anak punya kebiasaan yang positif di era digital, di samping menanamkan kepedulian terhadap budaya literasi anak Indonesia yang tergolong masih rendah" tambah Syarifudin Yunus.

Program "Ngabuburit Baca" kian menegaskan TBM Lentera Pusatak sebagai taman bacaan yang unik dan menyenangkan bagi anak-anak usia sekolah, di samping selalu konsisten dalam menebar virus membaca kepada anak-anak di kalangan masyarakat yang tidak mampu. 

Saat ini, TBM Lentera Pustaka memiliki 60 anak pembaca aktif yang sudah terbiasa membaca 5-10 buku per minggu, dengan koleksi lebih dari 3.000 buku bacaan. Melalui senam literasi, salam literasi, doa literasi, dan kegiatan membaca bersuara menjadikan anak-anak selalu bersemangat dalam membaca.  

Sebagai satu-satunya taman bacaan resmi di Kec. Tamansari Kab. Bogor bertekad untuk terus membangun tradisi baca di kalangan anak-anak usia sekolah. Demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi di kalangan anak-anak sehingga mereka terbebas dari ancaman putus sekolah.

Marilah kita ambil bagIan dan terlibat aktif dalam membangun tradisi baca anak-anak di tengah gempuran era digital. Semoga "Ngabuburit Baca" semakin memberikan keberkahan dan semangat anak-anak dalam membaca. Sambil mengingat, janganlah terlalu kenyang dalam berbuka puasa. Karena kenyang biasanya membuat masnuai semakin keras hati dan melemahkan ibadah ... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun