Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.
BCA Cerdas Membaca Selera Generasi Milenia
Oleh sebab itu, kemajuan teknologi digital dalam perbankan, telah mendorong setiap bank untuk beradaptasi dan bertransformasi dan bahkan mengadopsi teknologi komunikasi dan informasi sebagai alat yang kompetitif dalam dunia perbankan.
Bukan hanya system perbankan yang berdaptasi, tetapi juga secara sinergis denganpara bank owner dan pelaku Bank untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang sedang berkembang.
Penggunaan teknologi digital secara masif dan intensif, sangat diperlukan agar setiap bank mampu bersaing merebut hati konsumen. Ada paling tidak dua kondisi kekinian yang dibaca oleh pihak perbankan. Pertama, Pihak bank sangat sadar bahwa ini adalah era digital. Kedua, ini adalah decade kamu milenial. Dengan dua kondisi ini, pihak bank berhadapan dengan banyak tantangan.
Tantangan pertama bahwa semua perbankan harus menggunakan system digital dalam melayani masyarakat konsumen. Bank yang tidak melakukan transformasi dan daptasi terhadap perubahan teknologi, akan mati. Kedua, dalam decade masyarakat milenial, perubahan perilaku konsumen semakin kompleksitas.
Antonius Hari, Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi tantangan perbankan menuju digital banking. Kita ambil dua hal saja.
Pertama, perubahan pola konsumsi dan keinginan masyarakat yang menginginkan sesuatu yang mudah cepat. Jadi ada perubahan pola perilaku masyarakat dalam memanfaatkan layanan dari lembaga jasa keuangan (LJK). Kedua, menjamurnya teknologi finansial ( fintech) baik untuk pembayaran maupun pendanaan atau peer-to-peer (P2P) lending. Yang mana nilai transaksinya dari tahun 2016 ke tahun 2017 saja sudah meningkat 24,6 persen atau dari Rp 15,6 miliar menjadi Rp 18,6 miliar. ( Kompas.com, 21 Oktober 2018).
Ya, tak dapat disangkal bahwa masyarakat generasi milenial selalu saja ingin mendapatkan pelayan bank yang mudah, cepat dan murah. Jadi industry perbankan dii era yang menjadi milik generasi milenial, generasi Y, Z dan bahkan ke depannya lagi generasi A, harus bisa membaca dengan cerdas selera para milenial saat ini dank e depan. Karena kaum milenial memiliki karakter yang sangat berbeda dengan generasi X dan generasi baby boomers.
Dalam hal ini, Bank Central Asia (BCA) sebagai salah satu lembaga keuangan atau bank yang memberikan pelayanan terhadap kaum milenial, sebagaimana kita ketahui selama ini dengan sangat peka,cerdas dan cepat tanggap dalam membaca selera konsumen generasi milenial tersebut.
Bayangkan saja, begitu banyak kemudahan yang saat ini diberikan kepada konsumen atau para nasabah bank atau calon nasabah. Salah satu dari sekian banyak kemudahan yang menggunakan aplikasi digital saat ini adalah kemudahan untuk membuka rekening baru lewat online yang bisa dilakukan kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja, tanpa harus jauh-jauh atau berlama-lama duduk di depan Customer service (CS), atau harus antrean untuk membuka rekening di bank BCA.
Kita bisa bayangkan bagaimana proses pembukaan rekening bank selama ini, atau sebelumnya. Membuka tabungan atau rekening dengan cara yang sangat manual. Kini, dengan aplikasi BCA Mobile, kita bisa membuka rekening dari kamar tidur, atau bahkan dari kamar mandi. Begitu mudah bukan?
Jelas ini sangat mudah dan bahkan murah serta sesuai dengan selera konsumen atau nasabah generasi milenial yang berperilaku tidak suka dengan hal jelimet, repot dan bertele-tele. Penyediakan aplikasi atau fasilitas layanan yang serba online tersebut hanya bisa dilakukan oleh pihak perbankan yang tahu akan selera para nasabah milenial.