Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara
Nikmat dan Hematnya Menu Bukber Keluarga Ala Warga Desa Tegalwangi, Lapak Masakan Yu Siti adalah Koentji
Siapa bilang bukber alias buka bersama itu harus identik dengan makan di luar rumah dengan teman dan kolega di luar keluarga. Salah kaprah penafsiran tentang bukber ini sepertinya harus kita luruskan. Bahkan buka puasa di rumah dengan keluarga pun termasuk bukber bukan? Jadi, bicara bukber hampir setiap har bagi keluarga muslim pasti mengadakan di rumah masing-masin dengan menu masakan sesuai selera kelurga tentunya.
Cerita bukber ala saya kali ini sedikit istimewa. Hari kedua di kampung halaman setelah mudik dua etape lebih awal.Rute Denpasar- Jakarta kemudian lanjut Jakarta- Tegal sungguh menjadi rute mudik terpanjang yang saya miliki. Itulah kenapa bukber kali ini begitu istimewa. Tak perlu memilih tempat di resto atau rumah makan mana pun, melainkan cukup di meja makan keluarga. Pun tak perlu menentukan hari dan tanggal bukber, on the spot bukber bersama Suami, Bapak, Emak dan Keponakan di rumah.
Sebagai anak yang tidak ingin merepotkan orang tua,sudah barang tentu menyiapkan menu berbuka adalah tanggung jawab saya. Namun kali ini saya juga tidak merepotkan diri memasak sendiri. Beli lauk mateng di lapak Yu Siti adalah Koentji alias solusi menu bukber nikmat lagi hemat ala keluarga kami.
Waktu menunjukkan pukul 15.30 saat Emak mewanti-wanti. Bahwa jika ingin beli lauk di Yu Sini jangan mepet waktu berbuka. Sebab sedari awal lapaknya dibuka kisaran pukul 14.oo pembeli langsung ramai. Tak jarang mereka membeli dalam jumlah yan lumayan banyak. Pembelinya pun berasal hampir dari pelbagai penjuru desa.
Lapak Yu Siti yang menyediakan aneka lauk pauk dan sayur siap santap ini menjadi andalan warga desa Tegalwangi. Tak Jarang tetangga Desa pun turut meramaikan lapaknya. Alhasil sekitar pukul 16.00 saya menuju ke lokasi yang letaknya tidak jauh dari balaidesa. Dan benar saja, begitu sampai sana pembeli sudah ramai mengelilingi warung sederhana yang sudah cukup lama ini.
Tak Lupa Sebelum berangkat tadi saya mencatat pesanan menu masakan dari masing-masing anggota keluarga. Emak memesan pecak pati terong dan perkedel. Bapak memesan mangut ikan Pe dan balado terong, Keponakan memesan sate rempela ati serundeng dan perkedel, Suami memesan aneka sayur dan ikan ala pesanan Bapak. Sementara untuk menu berbuka-ku menyesuaikan dengan menu lain yang dijual di lapak Yu Siti.
Butuh kesabaran ekstra untuk bisa membawa pulang aneka menu nikmat untuk berbuka bersama keluarga dari lapak satu ini. Sekitar 30 menit saya mengantri dan menyaksikan Yu SIti dan timnya cekatan membungkus pesanan lauk pauk dari pembeli yang sudah terlebih dahulu anti. Tak hanya Aneka sayur dan lauk pauk. Tersedia juga aneka camilan yang biasa menjadi takjil pilihan warga. Antara lain Puli, Ongol-ongol, gemblong, biji salak alias bubur cadil, Bubur mutiara dan kolak.
Seporsi aneka menu pembuka alias takjil dibandrol dengan harga 4000 rupiah saja. Demikian juga dengan aneka rupa sayur matang . Sebut saja urap alias kuluban, Acar timun bumbu kuning, tumis kangkung, oseng kacang tolo, Aneka olahan terong baik balado ataupun pecak pati. Sementara untuk lauk pauknya masih sangat terjangkau harganya. Perkedel kentang ukuran besar dijual 3000 rupiah per buah. Mangut Ikan Pe ukuran sedang dijual 7000 rupiah/buah begitu juga dengan Sate rempela Ati. Telur Balado per biji 5000 rupiah, Aneka olahan ayam ukuran kecil 7000 dan ukuran besar 10.000. Tersedia juga opor ayam yang dibungkus daun pisang seharga 25.000 isi 3 potong ayam.