Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Freelancer

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lebaran Tahun Ini Janganlah Cepat Berlalu

23 April 2023   00:14 Diperbarui: 23 April 2023   02:48 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran Tahun Ini Janganlah Cepat Berlalu
dok.pri bertemu teman SD 

Andai saja bisa meminta, lebaran tahun ini janganlah lekas berlalu. Sedikit menggubah syair lagu kemesraan. Nyatanya memang  tidak setiap lebaran kita berkesempatan merasakan golden moment. 

Bukan dari sisi seberapa bagus dan mahal baju lebaran kita, bukan pula dilihat dari seberapa banyak, mewah dan mahal harga kue-kue lebaran yang tersaji di meja. Hingga kita mampu memaknai bahwa lebaran bukan saat dimana kita memamerkan pangkat jabatan terlebih kepemilikan harta benda.

Lebaran dengan Golden moment yang ingin bisa kita tahan adalah saat hati kita merasakan tentram dalam setiap kesederhanaan yang mampu kita cipta dan pertahankan. Semua itu tanpa harus mengurangi kapasitas kita untuk tetap berbagi dan membantu sesama melalui zakat dan bentuk lain yang menyesuiakan sikon sekitar kita.

dok.pri sudut halaman rumah dan sebentuk kedamaian hari raya
dok.pri sudut halaman rumah dan sebentuk kedamaian hari raya

Tahun ini saya merasakan betul lebaran dalam keterbatasan ruang, waktu bahkan mungkin anggaran. Namun saat tekad dan niat kita telah bulat mampu memaknai sejatinya hari nan fitri, semua itu bukanlah hal yang menjadi penghalang berkah dari Allah, Tuha seru sekalian alam. 

Nyatanya lebaran tahun ini saya diberi kesempatan bertemu sosok-sosok yang tetap istimewa dalam keterbatasan. Melihat wajah anak-anak kampung dengan senyum bahagia saat tangannya memegang beberapa lembar uang hasil pemberian tetangga di malam lebaran.

Andai bisa meminta, Lebaran tahun ini janganlah lekas berlalu, namun apa daya semua dinamis adanya. Masing-masing kita setelah mendapat momentum untuk bersuci, harus bersiap kembali terpapar debu kehidupan yang tak mungkin kita hindari. 

Siklus tetap berada di zona makna suci bukanlah sebuah keajegan. Melainkan berproses sesuai kemana arah tujuan kehidupan kita rencanakan

salam, 

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun