Taufan Satyadharma
Taufan Satyadharma Akuntan

ABNORMAL | gelandangan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kiasan Bunga yang Menjadi Petunjuk

15 April 2022   11:23 Diperbarui: 15 April 2022   11:25 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kiasan Bunga yang Menjadi Petunjuk
unsplash/matt-palmer

Hingga ia menemukan bahwa dalam bertahan kita hanya bisa "percaya". Percaya bahwasanya segala sesuatunya meruapakan suatu arena yang mana dirinya sedang mengalami tempaan untuk menjadi bunga yang lebih baik. 

Sebab, tidak ada satu pun ujian yang diberikan melebihi kemampuannya. Itupun masih banyak diberikan bonus-bonus keindahan yang tidak pernah bunga itu berharap akan bonus keindahan tersebut.

Manusia juga seharusnya demikian. Manusia butuh percaya atau meyakini sesuatu dengan tepat. Jangan asal meletakkan segala sesuatunya atas dasar cinta dan asih saja.

Bukankah akan menyakitkan hati jika kita banyak mengumbar cinta kepada sesuatu, namun nyatanya kita belum bisa percaya kepadanya? Lantas, atas dasar apa kita punya bangunan megah bernama cinta, akan tetapi tak memiliki pondasi kepercayaan?

Semua itu pada akhirnya banyak menyiratkan kabar-kabar baik yang menggembirakan. Kabar yang banyak tersirat dalam perumpamaan-perumpamaan. 

Baik melalui pandangan, penglihatan, ataupun pendengaran langsung ataupun tidak langsung. Yang mana kita tidak bisa memastikannya, kecuali sebatas meyakini atau percaya kepada apa yang telah didapatkan.

Bukankah guru terbaik itu ada pada pengalaman-pengalaman? Tidakkah bunga-bunga itu hanya sebagian dari banyak sekali bunga yang menyiratkan keindahan dan manfaatnya masing-masing? Yang banyak sekali menyiratkan makna yang banyak menjadi kiasan untuk menjadikan sesuatu indah, bukan?

"Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik. (2:26)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun