Dari Taman Sari Hingga Makam KH Ahmad Dahlan dan Alun-Alun Utara
Nah jalan-jalan di Yogya memang selalu mengasyikkan. Kali ini saya kembali bercerita tentang perjalanan yang ada di video singkat ini yang meliputi berbagai tempat bersejarah di Yogya. Dari yang paling terkenal dan sering dikunjungi seperti Taman Sari dan juga kawasan di sekitar Alun-Alun Utara, hingga berziarah ke makam pahlawan nasional, pendiri Muhamaddiyah, yaitu K.H. Ahmad Dahlan.
Video dimulai dengan sht sekilas mengenai situasi di Taman Sari, sayang memang terlalu singkat tetapi bisa dilihat sejenak suasana pemandian yang indah dan dilanjut dengan terowongan di bawah tanah.. Sebelum pandemi, kita bisa berkunjung ke sebuah masjid bawah tanah yang sangat eksotik dan menawan, yaitu Sumur Gumuling. Walaupu begitu berjalan di terowongan bawah tanah ini saja sudah sangat mengasyikkan jika mampir ke Taman Sari.
Nah selanjutnya video berganti dengan suasana di Jalan Pangarukkan di sebelah Alum-Alun Utara menuju ke Titik Nol Kota Yogyakarta dimana terapat Tugu Serangan Umum 1 Maret. Selain Museum Sonobudoyo di sini banyak terdapat bangunan cantik, dan juga terlihat kesibukan lalu lintas di hari yang cerah. Kalau ke utara lagi akan bertemu dengan bangunan yang menjadi ikon kota Yogya seperti Bank Indonesia, bank BNI, Benteng Vredeburg, dan juga Gunung Agung.
Lalu perjalanan di Yogya berlanjut menuju ke semua Taman Pemakaman Umum di kawasan TPU Desa Karang Kajen di Brontokusuman, Mergangsan, Kota Yogyakarta. Tepat di bekakang Masjid Jami, terdapatla kompleks pemakaman alias TPU yang tidak terlalu luas. Dan di salah satu sisi pemakaman ini terdapat makam K.H.Ahmda Dalan dan beberapa kerabatnya.
Nisan K.H. Ahamd Dahlan ini sangat sederhana dan merakyat sehingga hampir tidak berbeda dengan makam lainnya kecuali di dindingnya ada ada tulisan besar Makam KH Ahmad Dahlan dan kemudian dua angka tahun, (1868-1923) , yaitu tahun kelahiran dan tahun wafat pendiri Muhammadiyah itu.
Suasana makam yang asri dan hening membuat ziarah ke sini terasa khusyuk sekaligus mengenang jasa-jasa beliau walau sempat bertanya-tanya mengapa beliau tidak dimakamkan di Kauman, berdekatan dengan istrinya Nyai Ahmad Dahlan. Ternyata Desa Karang Kajen sendiri memang memiliki ikatan yang erat dengan Muhammadiya dan juga Kauman. Sang Nyai sendiri tidak dimakamkan di Karang Kajen karena beliau meninggal di saat zaman Jepang sehingga waktu itu tidak memunkinkan untuk dimakamkan terlalu jauh.
Nah dari TPU Karang Kajen, video kembali memperlihatkan sekilas suasana di sebelah barat Alun-Alun Utara di dekat Masjid Gedhe Kauman. Terlihat barisan-anak-anak sekolah yang sedang menuju ke Kraton Yogyakarta untuk berwisata.
Nah asyiknya lagi kalau kamu datang ke Yogya dan ingin mampir baik ke Taman Sari, Alun-Alun Utara atau bahkan ke ziarah ke TPU Karang Kajen, kamu bisa menginap alias staycation di Hotel Santika Yogyakarta yang letaknya tepat di pusat kota yaitu di Jalan Jenderal Sudirman, tidak jauh dari Tugu Pal Putih. Bahkan di depannya ada halte bus Trans Yogya yang bisa mengantar kamu dengan ekonomis dan cepat ke berabgai tempat menarik di Yogya
Demikian sekilas keterangan video singkat mengenai wisata sejarah di Yogya. Untuk lengkapnya bisa dilihat di link berikut bertuliskan wisata sejarah.
Terima ksih sudah membaca dan selamat berpuasa.