Taufiq Nur Azis Smart
Taufiq Nur Azis Smart Konsultan

Menebarkan kebaikan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ngaji Gus Baha' | Antara Kewajiban dan Sunnah Tarawih

19 April 2021   22:21 Diperbarui: 19 April 2021   22:56 1438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngaji Gus Baha' | Antara Kewajiban dan Sunnah Tarawih
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat dinantikan seluruh umat Islam dunia. Bagi umat Islam sendiri tidak ingin atau tidak mau menyia-nyiakan kesempatan bulan Ramadhan penuh berkah ini.  Baik ketika malam hari maupun ketika siang hari seakan tidak boleh dilepaskan kesempatan luar biasa bulan Ramadhan ini. Salah satunya adalah melaksanakan ibadah shalat tarawih.

Pertanyaan, apakah sebagian umat Islam yang tidak melaksanakan ibadah shalat tarawih berarti menyia-nyiakan kesempatan tersebut? 

Dalam kesempatan ini penulis ingin mengutip penjelasan yang disampaikan oleh Gus Baha', dalam sebuah kajian atau pengajiannya beliau menyampaikan berikut, "jangan terlalu membesar-besarkan hal yang berpotensi membuat orang biasa jadi susah menjalankan syariat Islam."

Salah satu contohnya berkaitan dengan ibadah shalat tarawih. Dimana sebagian umat Islam yang memiliki kewajiban mencari nafkah dan tidak bisa melaksanakan ibadah shalat tarawih. Sehingga menjadi pembicaraan khalayak umum, "kenapa mereka tidak melaksanakan shalat tarawih, malah bekerja atau berdagang dan lainnya". Sehingga hal ini perlu difahami oleh kita semua. 

Perlunya membedakan antara mana yang menjadi kewajiban dan mana yang Sunnah dalam melaksanakan shalat tarawih"

Mengutip penjelasan yang disampaikan oleh Gus Baha' sebagai berikut,"Hindarilah omongan seperti misalnya saat bulan Ramadhan: "Rugi, Ramadhan hanya setahun sekali kok gak sholat tarawih di masjid berjama'ah." Itu namanya tak menghargai perasaan orang.

"Di luar sana itu, ada satpam, penjaga toko, tukang ojek, tukang parkir, dan banyak pekerja di malam hari yang mungkin menangis di dalam hati. Mereka juga ingin tarawih, tapi apa daya mereka sedang bekerja.

Kemudian Gus Baha'juga menjelaskan secara rinci tentang sunnah dan kewajiban, sebagai berikut:

"Tarawih itu sunah. Sementara mencari nafkah itu wajib. Menghindari diri dari kemiskinan secara ekonomi supaya tidak menjadi beban orang lain, itu hal yang utama". (Pernyataan yang disampaikan oleh Gus Baha')

Selanjutnya Gus Baha' juga menjelaskan kembali terkait shalat tarawih berikut;

"Dan dalam riwayat jelas sekali, Kanjeng Nabi itu sangat mencintai sholat tarawih, tapi beliau sengaja meninggalkannya setelah beberapa hari sholat, supaya tarawih tidak dianggap sebagai ibadah wajib."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun