TauRa
TauRa Konsultan

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

"Iktercabij", Menu Buka Puasa Terenak yang Pernah Ada

26 April 2021   21:35 Diperbarui: 26 April 2021   22:05 1122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Iktercabij", Menu Buka Puasa Terenak yang Pernah Ada
Iktercabij, makanan dengan nama "takbiasa" yang ternyata biasa kami makan (cookpad.com)

Jika ditanya apa yang menjadi makanan paporit buka puasa kami begitu berkumpul bersama seluruh keluarga besar, maka jawabnya beragam. Ada gule pliek, ada tongkol asam sunti, ada plam plumĀ dan masih banyak lagi yang saya yakin beberapa dari menu ini asing bagi sebagian besar Anda.

Tapi jika harus memilih, menu buka puasa satu ini termasuk yang "tidak biasa", minimal dari namanya, yaitu "iktercabij", nama yang disematkan oleh orang tuaku dalam memasak menu ini.

Awalnya kami bingung ini makanan macam apa. Apa istimewanya, bahkan kami juga merasa seperti sangat asing namanya dalam sejarah dunia kuliner yang pernah kami cicipi, baik di luar maupun di dalam rumah.

Anehnya, beberapa hari sebelum kami berkumpul semua, orang tua selalu menceritakan nanti akan memasak makanan kesukaan kami ketika buka puasa bersama. Makanan itu yang pasti enak dan sering kami makan, meski kami masih sangat asing dengan namanya.

Singkatnya, ketika hari berkumpul bersama tiba, ibuku biasanya sengaja menyiapkan makanan ini sendirian, khusus di bagian akhir ketika semua menu lain sudah dibantu oleh kakak dan keluargaku yang lain.

Dan tahukah Anda, ketika menu itu dihidangkan, memang benar kalau kami semua suka dengan menu istimewa itu. Benar, itu adalah makanan paporit kami dari kecil. Benar kalau makanan itu adalah menu yang paling banyak menghabiskan beras begitu dihidangkan. Kenapa? karena hampir pasti setiap kami menambah porsi makan dua kali lebih banyak jika ada menu enak satu itu.

Ibuku yang sudah menduga dan sudah menyiapkan porsi yang besar untuk kami sambil geleng-geleng kepala tersenyum bahagia melihat kami semua begitu lahap menikmati buka puasa bersama yang kami lakukan dengan khidmad dan penuh antusias.

Ya, terkadang orang tua bahkan sudah bahagia walau hanya melihat seluruh anak-anaknya berkumpul bersama, buka puasa bersama dan sahur bersama. Rasa kebersamaan itu rasanya jauh lebih besar daripada sekadar isi makanan yang kami santap.

Di saat semua orang sedang menikmati buka bersama keluarga besar, tiba-tiba adik saya yang kecil dengan lugu bertanya,

"Ma, Iktercabij itu apaan sih..?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun