TauRa
TauRa Konsultan

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Al-Baqarah 183 dan Definisi Takwa Menurut Imam Ali

28 April 2021   21:48 Diperbarui: 28 April 2021   22:09 3811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al-Baqarah 183 dan Definisi Takwa Menurut Imam Ali
Ayat takwa sering kita dengar tapi sudahkah kita bertakwa? (dream.co.id)

Kalau belum, maka jangan buru-buru untuk mengaku pribadi bertakwa. Menjadi pribadi bertakwa itu tidak mudah, teman. Butuh usaha dan keseriusan kita dalam menjalankan agama ini.

3. Wal Qanaa'atu Bil Qaliil

Pribadi takwa menurut Imam Ali yang ketiga ini adalah pribadi yang bisa merasa cukup dan bersyukur dengan rezeki yang diberikan Allah meskipun sedikit secara zahir.

Pribadi merasa cukup ini tidak mudah, teman. Banyak orang yang melihat tetangganya punya mobil baru, lalu tiba-tiba dia merasa motornya sudah tidak layak lagi. Adalagi orang yang baru punya rumah baru, tetangga lain merasa rumahnya saat ini terasa lebih sempit dan lain sebagainya karena ingin juga punya rumah baru lagi dan begitu seterusnya.

Ini lah umumnya pribadi manusia. Jadi, coba tanya diri kita, sudahkah kita bisa menjadi pribadi yang merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah kepada kita?Ingat, merasa cukup tidak ada kaitannya dengan tidak berusaha dengan maksimal. Mari bersama kita cek diri kita masing-masing.

4. Isti'daadu Li Yaumirrahiil

Kita meyakini kalau ada hidup sesudah kematian. Ada akhirat sesudah dunia. Lalu pertanyaannya, sudah seperti apa persiapan kita untuk hari-hari setelah kematian kelak?

Orang yang bertakwa punya pikiran masa depan. Dia pribadi yang cerdas. Dia mempersiapkan diri dengan beramal di dunia untuk bekal di hari kemudian kelak. Pertanyaannya, sudah seperti apa persiapan kita untuk hari kemudian kelak? 

Kalau belum banyak atau bahkan belum ada, sudah beranikah kita mengaku menjadi pribadi yang bertakwa? Ya, orang yang bertakwa selalu mempersiapkan masa depannya dengan begitu sungguh-sungguh. Jauh lebih serius dibanding mengejar kenikmatan dunia ini. 

***

Bagaimana sekarang, sudahkah kita masuk kategori pribadi yang bertakwa? Kalau belum dan kita sadar, maka itu bagus. Mumpung ini bulan Ramadan dan ayat tentang takwa terus diulang, maka kita bisa terus mengingatkan diri kita untuk meningkatkan iman dan amal yang ujungnya Insya Allah akan menjadikan kita pribadi yang takwa sesuai dengan harapan di akhir ayat Albaqarah 183 itu.

Mari kita sama-sama berjuang untuk menjadi pribadi yang takwa.

Semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun