TauRa
TauRa Konsultan

Rabbani Motivator, Leadership and Sales Expert and Motivational Public Speaker. Instagram : @taura_man Twitter : Taufik_rachman Youtube : RUBI (Ruang Belajar dan Inspirasi) email : taura_man2000@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Asmara Subuh, Penggalan Sejarah Masa Kecil di Subuh Ramadhan

2 April 2023   22:39 Diperbarui: 2 April 2023   22:47 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Asmara Subuh, Penggalan Sejarah Masa Kecil di Subuh Ramadhan
Asmara subuh masa lalu sungguh berbeda dengan masa kini (JPNN.com)

Kalau ditanya apa yang paling diingat selama bulan Ramadhan? maka ada banyak jawaban yang bisa saya uraikan. Mulai dari subuhnya hingga malam harinya. Tapi jika ada satu hal yang cukup berkesan, maka hal itu rasanya adalah asmara subuh. Salah satu kebiasaan kami sekeluarga adalah shalat subuh di masjid setiap hari bulan ramadhan, termasuk di waktu subuh.

Yang menarik, selepas habis subuh, saya bersama kakak tidak langsung pulang ke rumah. Kami terbiasa berkumpul bersama teman-teman lain untuk sekadar berjalan-jalan menyusuri jalanan di waktu subuh yang teduh. Terkadang tidak ada yang kami lakukan. Seringkali hanya berjalan menyusuri jalan, melihat hamparan sawah, terkadang juga hanya duduk di pinggir jalan sambil melihat lalu lalang kendaraan yang lewat satu per satu.

Terkadang juga kami menghabiskan waktu subuh dengan melakukan permainan tradisional. Ada permainan dalam bentuk menyusun batu bata, lempar bola dan lain sebagainya. Ya, entah kenapa semua permainan itu serasa candu untuk kami lakukan setiap hari. Ya, setiap hari. Padahal di jam 7 pagi nya kami tetap harus berangkat ke sekolah. Tapi tetap tidak terasa lelah dan membosankan sedikitpun. Buktinya kami selalu menantikan subuh hari di hari berikutnya dan seterusnya.

Ketika suatu hari kakak saya bercerita kembali tentang asmara subuh yang kami lakukan itu, hampir semua kami tertawa lepas mengingat kembali momen-momen indah itu. Orangtua kami pun takluput menambahkan bagaimana sulitnya kami diminta istirahat kala itu. Bukannya istirahat menghemat tenaga, kami justru sibuk menghabiskan tenaga sedari subuh.

Meskipun namanya asmara subuh, yang mana nama itu juga kami dengar dari kakak-kakak kami di kampung itu, tapi saya tidak sekalipun melihat ada proses asmara yang terjadi antara sesama teman kami. Ya, tentu saja kami tidak perlu memusingkan persoalan nama, apalagi kami masih kecil kala itu. Selagi kami masih bisa bermain, maka itu sudah lebih dari cukup untuk kami semua. Intinya adalah permainan yang ada di asmara subuh itu dan kebersamaan yang kami bangun dengan anak-anak lain.

Adapun masa kini, rasanya suasana ini sudah sangat jarang terlihat. Di ramadhan ini misalnya, para anak-anak yang ada di lingkungan kami semuanya pulang ke rumah dan hampir tidak ada yang bermain-main sehabis subuh. Meskipun hari libur, suasana subuh juga terlihat sepi. Padahal pemandangan tidak jauh dari rumah saya terbilang indah. 

Sawah yang menghampar dan lekukan gunung yang terlihat dari kejauhan adalah sebagian kecil dari keindahan pemandangan yang bisa disaksikan takjauh dari rumah kami. Ya, tapi apa daya. Nampaknya anak-anak masa kini lebih betah di rumah dengan HP nya, plus "puasa ular" (puasa dengan memperbanyak tidur) di rumah. Minimal itu apa yang pernah diceritakan bapak-bapak ketika rapat RT.

Tapi yang terpenting adalah, asmara subuh sudah pernah ada dalam sejarah puasa ramadhan di kehidupan saya dengan segala macam kenangan dan keindahannya. Ya, meskipun sekarang bisa saja versi dan zamannya berbeda.

 

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun