Tesalonika Hasugian
Tesalonika Hasugian Penulis

Menyelami komunikasi pada bidang multidisipliner.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Ketika Bubur Sumsum Menjadi Warisan Kuliner Ramadan

3 Maret 2025   18:00 Diperbarui: 16 Maret 2025   07:58 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Bubur Sumsum Menjadi Warisan Kuliner Ramadan
Bubur sumsum. (Shutterstoc/Siti Mutmainah via Kompas.com)

Setiap bulan Ramadan tiba, berbuka puasa menjadi lebih dari sekadar waktu untuk mengisi perut yang kosong. 

Momen ini menjadi ajang berkumpul, berbagi, dan mempererat kebersamaan dengan keluarga. 

Di antara berbagai pilihan takjil yang tersedia, bubur sumsum selalu punya tempat istimewa di hati banyak orang. 

Tak hanya lezat, hidangan tradisional ini juga memiliki nilai budaya yang kaya dan erat kaitannya dengan tradisi berbuka di Indonesia.

Bubur Sumsum dan Makna di Balik Kesederhanaannya

Bubur sumsum memang sederhana, hanya terdiri dari tepung beras, santan, dan gula merah. 

Namun, justru dalam kesederhanaannya tersimpan makna yang mendalam. Teksturnya yang lembut dan rasa manisnya yang khas sering kali dianggap sebagai simbol kehangatan dan kebersamaan dalam keluarga. 

Tak heran, banyak orang yang mengenang masa kecil mereka dengan bubur sumsum yang disajikan oleh ibu atau nenek di meja makan.

Dalam banyak budaya di Indonesia, bubur sumsum juga memiliki peran lebih dari sekadar makanan. Di beberapa daerah, hidangan ini sering disajikan dalam acara-acara tertentu sebagai simbol harapan dan doa. 

Saat Ramadan tiba, bubur sumsum menjadi salah satu takjil favorit karena dipercaya membantu mengembalikan energi dengan cara yang lembut bagi perut setelah seharian berpuasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

16 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG
Agar Bukber Lebih Bermakna
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 14 
17 Mar 2025
Berbagi Berkah Ramadan
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 15
18 Mar 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 3
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 16
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun