Menulis untuk bahagia dan mencoba bermanfaat (Alumnus s1 Bimbingan dan Konseling Islam UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan Magister Bimbingan dan Konseling Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)
Kembali ke Setelan Pabrik
Setelah satu bulan penuh berpuasa yang berakhir pada puncak perayaan hari raya yang begitu sakral bagi setiap manusia yang merayakannya. Hiruk pikuk mesin-mesin yang bergerak memenuhi setiap jalan lintas dan begitu padat di setiap persimpangan.
Ada anak yang belum kering air matanya, ada rindu yang belum terpulihkan dengan penuh dan ada kerabat yang belum terjamah karena jarak dan waktu yang singkat. Namun kenyataan tetap harus dinikmati untuk kembali kepada kehidupan awal sebelum Ramadhan.
Kembali kesetelan pabrik, begitulah kira-kira sebuah ungkapan seorang paruh baya yang duduk di pojok warkop sebuah desa yang sedang menikmati kenangan.
Kembali kesetelan pabrik adalah mengembalikan pengaturan atau konfigurasi suatu perangkat atau sistem ke setelan pabrik. Biasanya, ini bisa dilakukan dengan cara melakukan reset ke setelan awal dari sebuah perangkat. Namun pria paruh baya tersebut bukan ingin menyampaikan hal yang demikian. Maksudnya adalah sudah saatnya kembali kepada rutinitas yang sebelumnya dilakukan.
Ramadhan dan hari raya Idul Fitri telah usai, tanggal merah dan cuti menjadi hitam kembali sebagai pertanda setiap orang akan memulai aktivitas seperti biasa sebagaimana rutinitas sebelumnya. Meskipun suasana lebaran dan liburan begitu menyenangkan namun kenyataan harus dijalani kembali untuk menyambung hidup.
Para perantau harus segera kembali, para buruh siap bekerja kembali dan para anak dan orang tua harus siap merindui kenangan yang sedang di ukir.
Terpantau beberapa hari ini jalanan begitu padat dipenuhi para wisatawan dan pemudik. mereka yang sudah siap kembali harus menjalankan aktivitas dengan hati-hati agar selamat sampai tujuan.
Kembali ke setelan pabrik jika dipahami dalam sistem kerja smartphone juga dapat dipahami sebagai penyegaran kembali sistem yang kemudian dapat dioperasikan dengan lancar.
Seyogyanya pasca liburan selesai etos kerja kita sebagai insan juga harus jauh lebih meningkat dan dapat melakukan kembali aktivitas dengan bahagia, karena telah melakukan refresing otak dengan silaturahim, berwisata dan beristirahat dari rutinitas.
Sehingga momentum Ramadhan, lebaran dan liburan pada dasarnya tidak menjadikan manusia menjadi lebih malas, melainkan jauh lebih semangat untuk memulai aktivitasnya kembali.
Salam Idul Fitri 1445 H mohon maaf lahir dan batin