Anjas Permata
Anjas Permata Konsultan

Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menyelisik Masjid Muhammad Ceng Ho Pasuruan

8 April 2023   05:22 Diperbarui: 8 April 2023   05:28 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyelisik Masjid Muhammad Ceng Ho Pasuruan
Sumber: dokumentasi pribadi

Sekitar 1,5 jam saya melakukan perjalanan dari Mojokerto menuju Pasuruan. Entah kenapa sewaktu membaca pengumuman mistery challange tentang wisata religi langsung terbayang Masjid yang satu ini.

Lokasi Masjid tidak jauh dari terminal Pandaan (sebuah kecamatan di Pasuruan). Letaknya sangat strategis yakni di antara persimpangan jalur antar kota Surabaya-Malang.

Sewaktu berdinas di Malang, saya sudah pernah mengunjungi Masjid Muhammad Ceng Ho. Memang bentuk bangunannya sangat unik dengan ornamen-ornamen khas negeri Cina.

Lebih dikenal dengan sebutan Masjid Ceng Ho, ia menjadi salah satu Masjid ikonik di Propinsi Jawa Timur. Banyak pengunjung yang berdatangan untuk beribadah atau hanya sekedar singgah.

Masjid ini didirikan pada tahun 2003 dan diresmikan pada tahun 2008 oleh Bupati Pasuruan waktu itu bernama Bp. Jusbakir Aldjufri. Masjid Ceng Ho Pasuruan dikelola oleh pemerintah daerah setempat sehingga publik bebas menggunakan segala fasilitas yang telah disediakan.

Dominasi warna merah, kuning (emas) kombinasi warna hijau memberikan kesan kuat akulturasi budaya Cina dengan budaya Islam dan Jawa.

Nama Masjid Ceng Ho diambil dari salah satu muslim Cina yang juga seorang penjelajah lautan bernama Laksamana Ceng Ho. Nama aslinya Ma He yang juga dikenal dengan sebutan Ma Sanbao. Ia dilahirkan pada tanggal 23 September 1371. 

Ceng Ho berasal dari Provinsi Yunan, Cina. Ia adalah seorang bersuku Hui yakni etnis Cina yang beragama Islam. Diketahui bahwa nenek moyang Ceng Ho dan orang tuanya memeluk agama Islam. Bahkan beberapa diantara mereka sudah melaksanakan ibadah haji dengan sebutan Ma Hazhi.

Ceng Ho mempunyai 300 kapal dan memimpin lebih dari 27.000 pasukan untuk menjalankan ekspedisi samudera ke berbagai negara. Tujuan dari ekspedisi ini adalah untuk menciptakan jalur perdagangan antara negeri Cina dengan negara-negara lain melalui jalur laut.

Pelayaran pertama Ceng Ho telah mampu mencapai wilayah Asia Tenggara (Semenanjung Malaya, Sumatera dan Jawa). Dari sinilah Ceng Ho mengenal Indonesia.

Meski begitu, Ceng Ho bukanlah seorang penjajah, misinya lebih kepada kepentingan navigasi. Ceng Ho adalah penjelajah sukses dengan armada terbanyak sepanjang sejarah dunia.  Total jarak ekspedisi yang pernah dilakukan oleh Ceng Ho adalah 296.000 kilometer.

Ceng Ho tercatat pernah singgah di Indonesia sebanyak 7 kali. Setiap kali mengunjungi Indonesia, Ceng Ho juga mengenalkan agama Islam melalui berbagai cinderamata yang diserahkan kepada raja-raja di Nusantara semisal lonceng raksasa "Cakra Donya" di Samudera Pasai, sebuah piring bertuliskan ayat kursi di Kasepuhan Cirebon, dan lain-lain.

Untuk melestarikan momen penting kedatangan Laksamana Besar Ceng Ho, maka dibangunlah beberapa bangunan bersejarah diantaranya Klenteng Sam Po Kong di Semarang, Masjid Ceng Ho di Surabaya, Pasuruan, Palembang, Kutai Kartanegara dan Purbalingga.

"Jalan-jalan ke kota Solo, jangan lupa beli batiknya. Ayo kita ke Masjid Ceng Ho, dijamin keren dan pasti suka."

-Anjas Permata

#samber thr

#samber 2023 hari 8

#thr kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

04 March 2025
SEDANG BERLANGSUNG
Cerita Kocak Pas Sahur
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 2 
05 March 2025
Puasa Jalan Terus, Produktivitas Jangan Tergerus
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 3
06 March 2025

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 1
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 4
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Cara Seru Nunggu Bedug di Ketemu Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun