Trainer Hypnosis, Master Hypnotist, Professional Executive, Founder Rumah Hipnoterapi, Founder Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)
3 Kesalahan Outfit Pria Saat Merayakan Lebaran
Hari Raya Idul Fitri tinggal menghitung hari. Salah satu tradisi yang identik dengan perayaan idul fitri adalah aktivitas berkunjung ke rumah sanak saudara untuk bersilaturahmi dan bermaaf-maafan.
Selain hati yang bersih, tentu kita juga harus mempersiapkan penampilan yang menawan. Apalagi buat para jomlo, siapa tahu ketika singgah di rumah saudara, eh.. malah dapat jodoh.
Buat kaum pria yang selama ini asal-asalan dalam memilih pakaian untuk momen lebaran, saatnya Anda mulai memperhatikan pemilihan warna, corak hingga padu padan outfit lebaran.
Pepatah jawa mengatakan "Ajining diri saka lathi, ajining raga saka busana, ajining awak saka tumindak." yang artinya harga diri seseorang ditentukan dari ucapan, penghormatan diri ditentukan dari pakaian, dan nilai pribadi seseorang ditentukan dari perilakunya.
Oleh sebab itu jika kita ingin menjadi pribadi yang dihormati dan dihargai, maka terlebih dahulu hargai dan hormatilah diri kita sendiri.
Berpakaian juga tidak perlu yang mahal. Selama kita mampu menyesuaikan dan merasa nyaman menggunakan, maka pakaian harga berapa pun akan terlihat fit di badan.
Berikut adalah beberapa kesalahan yang harus Anda hindari ketika hendak membeli dan menggunakan baju lebaran. Simak sampai habis ya!
1. Busana Muslim dan Celana Warna Gelap
Kesalahan pertama adalah memadukan atasan warna gelap dengan bawahan gelap juga. Misalnya Anda membeli busana warna biru navy, maka jangan padukan dengan celana hitam atau biru juga. Hal ini akan membuat kesan suram dalam penampilan Anda.
Anda bisa ganti dengan celana warna putih atau krem. Dengan begitu penampilan Anda akan terlihat lebih segar dan memukau.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
