Anjas Permata
Anjas Permata Konsultan

Trainer Hypnosis, Master Hypnotherapist, Professional Executive, CEO Rumah Hipnoterapi, CEO Mind Power Master Institute, Ketua DPD Perkumpulan Komunitas Hipnotis Indonesia (PKHI)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menelaah Keseimbangan Antara Bekerja dan Beribadah di Bulan Penuh Berkah

23 Maret 2024   23:56 Diperbarui: 24 Maret 2024   00:18 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

David seorang workaholic yang tak bisa berhenti bekerja. Bahkan aktivitas pekerjaannya sampai ia bawa ke rumah. Baginya waktu sangatlah berharga.

Dengan prinsip hidup yang dianut memang membawa David pada puncak kesuksesan karir dimana ia telah menjabat sebagai manager perusahaan di usianya yang belum genap 30 tahun.

Kecemasan dan ketakutan David mulai muncul beberapa bulan ini. Ia merasa hidup tidak tenang karena mendapatkan tekanan yang semakin besar hingga berujung pada beberapa bagian tubuhnya mulai memberikan alarm seperti sering sakit kepala, sulit tidur hingga sakit maag.

Di tengah sesi konseling saya mencoba memberikan gambaran yang berbeda tentang keseimbangan antara bekerja dan beribadah. Saya mengambil contoh kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Sebagaimana kita ketahui bahwa selain sebagai rasul, Nabi Muhammad SAW juga manusia biasa sama seperti kita yang melakukan aktivitas keduniaan seperti bekerja serta berusaha mencari nafkah untuk diri sendiri dan keluarga.

Ketika intensitas aktivitas keduniaan semakin meningkat, beliau juga kerap merasa capek dan lelah. Nabi Muhammad SAW sadar bahwa dirinya juga butuh istirahat untuk menenangkan hati, pikiran dan jiwanya agar tetap terkontrol serta kondusif.

Hal paling sederhana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW ketika tertimpa masalah atau beban besar ialah dengan salat. Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sesungguhnya salat dijadikan untukku sebagai penenang hati." (HR an-nasa'1)

Allah Swt juga berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 45 yang artinya, "Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'"

***

Di akhir sesi saya memberikan saran rekomendasi kepada David untuk memperbaiki kualitas ibadah terutama ibadah salat. Alhamdulillah selang sebulan kemudian ia menghubungi saya kembali dan mengabarkan bahwa kini dirinya sudah jauh lebih tenang.

Ia sudah mampu mengendalikan kecemasan yang dirasakan, ia sudah mampu mengatasi tekanan dan stres yang dialami. Kini David benar-benar telah bisa menyeimbangkan aktivitas bekerja dan beribadah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun