Thoyib Abdullah
Thoyib Abdullah Lainnya

The deeper I see, the more I understand the feeling -------- Ecommerce Enthusiast, Freelance Writer and Teacher, Postgraduate Student of English Education, Pendamping Proses Produk Halal (Certified Halal Product Process Assistant)

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Tholhah Bin Ubaidillah & Kisah Sahabat yang Dijamin Surga

13 Maret 2024   16:56 Diperbarui: 13 Maret 2024   17:00 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tholhah Bin Ubaidillah & Kisah Sahabat yang Dijamin Surga
Sumber: Dokpri dibuat dengan Canva

Tholhah Bin Ubaidillah, salah satu sahabat terkemuka Nabi Muhammad SAW, dikenal sebagai sosok yang dijamin masuk surga. Dalam riwayat keislaman, Tholhah menunjukkan keteguhan iman dan keberanian yang luar biasa, menjadikannya teladan bagi umat Muslim.

Awal Perjalanan Tholhah dalam Islam

Tholhah memeluk Islam di awal-awal dakwah Nabi Muhammad SAW, sekitar tahun ketiga kenabian beliau. Keberaniannya teruji saat ia ikut dalam perang Uhud, di mana ia mengalami luka-luka parah yang membuat orang-orang meyakini bahwa ia telah meninggal. Namun, Allah SWT memberikan kesempatan hidup lebih panjang baginya. Nabi Muhammad SAW pun pernah menyebut Tholhah sebagai contoh hidup bagi para sahabat, karena ketabahannya dalam menghadapi cobaan.

Kisah yang Diabadikan dalam Hadis Ibnu Majah

Salah satu kisah menarik yang melibatkan Tholhah adalah dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah. Hadis ini menceritakan tentang dua pria dari daerah Balii (Yordania) yang masuk Islam dan belajar agama kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam cerita itu, satu pria meninggal syahid di medan perang, sementara yang lainnya meninggal secara biasa di rumahnya.

Mimpi Tholhah dan Pelajaran tentang Surga

Tholhah pernah bermimpi berada di depan pintu surga bersama kedua pria tersebut. Penjaga surga kemudian mengizinkan pria yang wafat secara biasa masuk terlebih dahulu, diikuti oleh pria yang meninggal syahid. Tholhah, yang berfikir bahwa dirinya adalah yang ketiga, terkejut ketika penjaga surga menyatakan bahwa belum saatnya baginya. Ketika Tholhah menceritakan mimpi ini kepada Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, keheranan muncul karena prioritas masuk surga yang diberikan kepada orang yang wafat secara biasa dibandingkan dengan yang meninggal syahid.

Nabi Muhammad SAW memberikan penjelasan yang menggetarkan hati. Beliau menjelaskan bahwa orang yang meninggal dalam keadaan biasa namun menjumpai satu bulan Ramadan lagi memiliki keistimewaan tersendiri di hadapan Allah SWT. Keutamaan ini bahkan melebihi keutamaan bagi mereka yang syahid di medan perang. Perumpamaan jarak surga bagi keduanya seperti kita memandang bintang di langit, tak terjangkau oleh perbandingan manusia.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun