T.H. Salengke
T.H. Salengke Petani

Ora et Labora

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Keakraban di Bulan Ramadan

10 Mei 2019   15:00 Diperbarui: 15 Mei 2019   12:48 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keakraban di Bulan Ramadan
(Joglosemar. Dok. Pribadi)

Dalam pergaulan sehari-hari dengan sanak famili, tetangga dan handai taulan memang terasa berbeda saat memasuki bulan suci Ramadan.

Keinginan membersihkan diri untuk menyambut datangnya bulan suci diawali dengan niat saling bermaafan.  Hanya satu harapan, yakni mencapai ridha Allah sehingga segala  interaksi yang terjadi berada dalam bingkai kebersamaan dan persaudaraan yang penuh keberkahan.

Intensitas kebersamaan dalam beraktifitas di bulan Ramadan begitu dinamis. Diawali saat semua anggota keluarga bangun dan makan sahur bersama kemudian dilanjutkan berjalan beramai-ramai menuju masjid untuk solat Subuh berjamaah.

Satu hal yang sangat menarik di pagi hari bulan Ramadan yaitu ketika jamaah masjid khususnya kaum muda-mudi melakukan riadhah (jalan-jalan pagi). Dari aktivitas ini masyarakat berinteraksi dengan penuh keakraban. Hanya saja kaum muda-mudi sering menyalahgunakan momen ini untuk jalan-jalan bersama pacar sehingga jalan-jalan pagi usai solat subuh sering terkesan negatif.

Sepanjang siang hari biasanya masyarakat melakukan aktivitas normal namun agak sedikit berbeda karena ada peningkatan pelaksanaan  ibadah secara jamaah dan pemanfaatan sedikit waktu luang untuk tadarus al-Quran. Saat matahari mulai condong ke barat, suasana agak sedikit riuh karena masyarakat saling mendatangi dengan membawa takjil ke rumah tetangga dan keluarga masing-masing.

Di malam hari masyarakat kembali melakukan aktivitas bersama. Mereka berbondong-bondong menuju masjid untuk menunaikan solat Isya, tarawih dan tadarus al-Qur'an. Bahkan dari mereka banyak juga yang beritikaf menuggu sahur untuk bisa keliling kampung membangun warga bersahur.

Suasana tersebut di atas berpotensi menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama keluarga khususnya dan masyarakat secara umum.[]

Sekadar berbagi.

KL: 10052019

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun