Thurneysen Simanjuntak
Thurneysen Simanjuntak Guru

www.thurneysensimanjuntak.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menularkan Solidaritas Kepada Anak Melalui Film

9 Mei 2020   23:23 Diperbarui: 9 Mei 2020   23:22 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menularkan Solidaritas Kepada Anak Melalui Film
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Menariknya, film ini diakhiri dengan "happy ending". Walaupun hubungan Bayu dan Heri sempat retak, tetapi pada akhirnya dapat pulih kembali. Ternyata selama dirawat, kakek Bayu menyadari cucunya memang  memiliki bakat hebat dalam bidang sepakbola. Daripada memaksakan kehendak sang kakek, pada akhirnya mendukung semangat Bayu untuk masuk ke Timas U-12 itu. 

Dengan dukungan sang kakek itu pula, akhirnya persahabatan Bayu dan Heri kembali membaik.

***

Sahabat pembaca, masih ingat kira-kira judul film yang saya maksudkan di atas? Betul sekali. Film Garuda di Dadaku. Film yang dirilis pada tahun 2009 lalu.

Menurut hemat saya, walaupun film ini  sudah lama (2009) tetapi masih layak ditonton oleh keluarga saat selama menjalani WFH dan Ramadan. Alasannya film ini sarat dengan nilai-nilai hidup yang layak ditularkan. Mulai dari nilai-nilai kekeluargaan, solidaritas, persahabatan, dan nasionalisme.

Bagi anak-anak zaman now, ada baiknya menyaksikan film ini kembali. Setidaknya mereka mendapatkan  nilai-nilai kehidupan positif dan baik melalui tontonan. Dengan tuntunan orang tua, berharap nilai-nilai tersebut dapat diserap dan menjadi contah dalam kehidupan mereka sehari-hari. Baik ketika mereka dalam keluarga dan berteman.

Pada akhirnya, sebagai mahluk sosial, sudah selayaknya kita mengembangkan sikap solidaritas terhadap sesama.   Tanpa solidaritas, maka peran kita sebagai mahluk sosial tidak berarti apa-apa. 

Untuk itu, mulai sejak dini mari perkuat ikatan sosial. Tanamkan melalui keluarga. Dengan demikian, apa yang menjadi kutipan di atas, Ikatan sosial yang kuat akan menuntun kita untuk mengembangkan solidaritas.

Selamat mengembangkan ikatan sosial dan mengembangkan solidaritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun