Hidup adalah Misteri, Harapan dan Kemenangan
Sahabat pembaca, hidup ini adalah misteri.
Kita tidak tahu apa yang terjadi di masa yang akan datang. Bahkan seperti masa sekarang, terjadinya pandemi Covid-19, tidak ada seorang pun yang tahu sebelumnya.
Saat ini kehidupan kita seolah luluh lantah, masalah Covid-19 ini telah membuat orang pusing tujuh keliling, banyak orang mulai kesulitan mencari makan, kehilangan pekerjaan, dan tidak sedikit perusahaan yang merugi dan bangkrut.
Begitu pula dengan pemerintah tidak berhenti memikirkan solusinya. Pemerintah pun terus mencari dana dan mengucurkan berbagai biaya untuk mendukung perputaran roda ekonomi dan mendukung kebutuhan masyarat. Para peneliti juga siang malam mencoba meneliti vaksin dan berbagai obat-obatan untuk mengobati penderita Covid-19 belum kunjung berhasil.
Itu menunjukkan bahwa kita manusia memiliki kelemahan dan kekurangan. Manusia itu terbatas. Kita harus terus menyadari bahwa Tuhanlah sesungguhnya yang memiliki kuasa dan tidak terbatas.
Barangkali hingga titik ini, tidak sedikit yang putus asa dan frustrasi.
Sahabat pembaca, hidup ini adalah harapan
Sebagai manusia yang ber-Tuhan, melalui masa-masa sulit seperti sekarang, kita harus terus bergantung pada Tuhan. Mari belajar bahwa dari setiap kejadian pasti ada hikmah yang bisa kita petik. Ingatlah di balik hujan ada pelangi. Dari setiap tantangan pasti ada peluang dan kesempatan.
Masa-massa seperti ini hanya iman dan syukur yang membuat kita tangguh dan kuat.
Dengan iman tentu kita tetap memiliki keyakinan pada Tuhan. Bahwa Tuhanlah yang memegang seluruh kendali kehidupan kita. Tuhan jauh lebih besar dari masalah yang sedang kita hadapi saat ini. Tuhan pasti memberikan kekuatan bagi kita untuk menghadapinya. Saya yakin bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi kekuatan manusia.
Dengan syukur, tentu kita menyadari penuh akan pemeliharaan Tuhan. Dengan syukur kita juga akan melihat lebih kemurahan dan kemahakuasaan Tuhan.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
