Titik Nur Farikhah
Titik Nur Farikhah Penulis

Menulis adalah bekerja untuk keabadian

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Empat Strategi Stabilkan Emosi Pelaku Panic Buying

2 Mei 2020   21:51 Diperbarui: 2 Mei 2020   22:16 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empat Strategi Stabilkan Emosi Pelaku Panic Buying
Dokumen:pribadi

Bisa juga dengan menghabiskan waktu di dapur, menyusun menu hingga meracik masakan terutama bagi yang hobi memasak cara ini dianggap efektif untuk meningkatkan imun. Karena endingnya pasti tersaji menu favorit untuk keluarga. Nah, manfaatkan waktu sebaik-baiknya saat di rumah untuk mengembangkan hobi memasak. Dan hasilnya bisa dinikmati bersama keluarga tercinta. Pastilah akan menambah keharmonisan keluarga.

Ada lagi dengan menyalurkan bakatnya menuangkan ide, gagasan atau sesuatu yang bermanfaat dan mencerahkan ke dalam sebuah tulisan. Siapa sangka goresan pena itu akhirnya bisa menjangkau ribuan hingga jutaan pembaca. Lebih dahsyat lagi, jika apa yang tertuang ternyata mampu merubah pola pikir hingga perilaku pembacanya. Ini fakto lho bukan hoax dan yang paling membahagiakan aktivitas menulis ini mampu menjadi jariyah bagi sang penulis.

2. Melatih diri untuk berpikiran jernih dan logis

Ketika dalam situasi pagebluk, kita masih mampu berpikir jernih tentu tidak akan melakukan hal-hal di luar logika seperti panic buying. Memborong semua bahan pangan dan menimbunnya dengan harapan hidupnya akan aman di masa mendatang dari kelaparan.

Tidakkah berpikir bahwa tindakan ini cenderung memberi label bahwa diri kita sebagai individu yang egois hanya memikirkan diri sendiri padahal di sekeliling kita masih banyak orang yang perlu dibantu. (red: kelaparan)

Tidak perlu panik, yakinlah kondisi yang kita hadapi saat ini hanyalah sementara meskipun belum jelas kapan akan berakhir. Allah hanya meminta kita untuk senantiasa bersabar dalam kesempitan dan mengikhlaskan keadan yang tidak menyenangkan ini singgah dalam hidup kita.

Bisa jadi dengan sabar dan ikhlas mampu menjadi pemberat amal kita di akhirat kelak. Bukankah sesudah kesulitan akan ada kemudahan seperti termaktub dalam Al Quran Surah Al Insyirah 5-6 yang artinya "Karena, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan."

Terkadang ketika kita memohon agar ujian ini segera berakhir, tentu diiringi dengan perasaan was-was. Apakah ada yang salah dengan doa kita, tentu tidak. Tapi marilah kita bersama-sama memohon agar selalu diberikan kekuatan sehingga seberat apapun ujian yang diberikan kepada kita, akan selalu kuat menghadapinya.

3. Mensyukuri hal-hal kecil

Seburuk apapun keadaan menurut kaca mata manusia belum tentu buruk dalam pandangan Allah. Bisa jadi dalam keadaan ini terkandung hikmah luar biasa yang tidak kita ketahui. Kita harus yakin bahwa apapun, baik dan buruk yang ditakdirkan Allah adalah untuk kebaikan manusia. Hanya saja kita tidak pernah tahu apa yang tersembunyi di balik kejadian ini karena sempitnya pengetahuan kita dibanding Allah Yang Maha Mengetahui segalanya.

Wajib hukumnya untuk selalu positive thinking terhadap kehendak Allah termasuk mensyukuri hal-hal kecil yang kita dapatkan. Bukankah Allah akan menambah kenikmatan kita manakala kita selalu bersyukur terhadap apapun yang Dia berikan dan sebaliknya azabNya amat pedih manakala kita mengingkari kenikmatan yang Dia berikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun