Senang untuk belajar dan belajar untuk senang | Instagram @titoadamp | Email titoadamp@gmail.com
Ketika Tradisi Bangunin Sahur Berganti Acara TV, Teman hingga Salat Subuh
Siapa yang bangun duluan, ya dia yang pegang remote tv. Dia yang menjadi raja sahur hari itu. Gak bisa ditolak.
Jaman dahulu, stasiun televisi ramai-ramai bahkan berlomba bikin program tv acara sahur yang menarik. Bahkan program tv itu sudah tayang sejak jam 2 dini hari hingga salat subuh.
Salah satu yang paling saya ingat dan menjadi favorit saya adalah melihat serial tv ramadan Lorong Waktu. Serial ini juga jadi favorit bapak saya, sering saya diskusi dengan bapak saya dahulu.
Sekarang, minimnya program acara yang bagus membuat sahur saya tetap berwarna. Kok begitu? Itu karena terjangkaunya dan mudahnya mengakses layanan tv streaming.
Hingga sekarang, setiap ramadan, tradisi yang tidak pernah berubah adalah memasang timer di televisi. Fungsinya agar tepat jam sahur, televisi menyala agar kami terbangun karena suara kerasnya.
Hitung-hitung pengganti tradisi bangunin sahur oleh orang-orang yang biasanya keliling. Timer televisi menjadi solusi bagi saya dan keluarga.
Jika berbuka puasa, di keluarga saya, jarang sekali saling mengobrol serius. Tetapi saat sahur, obrolannya sangat serius membahas apapun yang terjadi selama sehari terakhir.
Menurut saya, tradisi atau kebiasaan ini menjadi hal terpenting dalam menjalin keintiman keluarga. Bagi saya dan keluarga, kami sangat bersyukur masih bisa berkumpul di ramadan tahun ini dan berharap bertemu lagi di ramadan tahun depan.