TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Konsultan

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kejujuran Itu Terkadang Menyakitkan, tetapi Kita Wajib Mengatakannya

14 April 2022   19:48 Diperbarui: 14 April 2022   19:54 2156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kejujuran Itu Terkadang Menyakitkan, tetapi Kita Wajib Mengatakannya
ilustrasi : dokumentasi pribadi

Ketulusan - Kasih Sayang - Kesetiaan

Say what is true, although it may be bitter and displeasing to people. – Hadits 

Semua orang tahu bahwa "Kejujuran adalah mata uang yang berlaku secara universal". 

Kalimat yang kedengarannya sangat manis dan lemah lembut. Tetapi untuk mengaplikasikan secara  nyata dalam perjalanan hidup dibutuhkan perjuangan batin yang keras. Karena kejujuran bukan hanya sebatas kata kata, melainkan menyangkut seluruh aspek kehidupan. 

Terkadang kejujuran itu sangat menyakitkan, tapi kalau memang hal tersebut adalah kenyataan, maka tentu harus dikatakan sejujurnya. 

Misalnya, ada yang mengatakan bahwa ia mencintai kita padahal kita sudah memilih pasangan hidup maka dalam hal ini walaupun akan terasa sangat menyakitkan, tapi tetap harus disampaikan bahwa kita tidak mungkin mencintai dirinya karena sudah menemukan cinta kita. Ini hanyalah sekedar contoh ,karena kejujuran mencakup semua aspek kehidupan kita.

Ketulusan

Jujur dimaknai tulus dalam bertutur kata dan tulus dalam perbuatan. Setiap kalimat yang keluar dari mulut kita bukan hanya sebatas basa basi,melainkan terbit dari lubuk hati terdalam. 

Tulus dalam membantu orang yang membutuhkan pertolongan kita. Tulus dalam memberi yakni dengan prinsip "giving is giving" Memberi adalah memberi titik. Tanpa berharap balasan dalam bentuk apapun. 

Bahkan bila diperlukan memberi dalam jarak jauh dimana orang yang ditolong sama sekali tidak dikenal dan tidak ada kesempatan untuk mengucapkan terima kasih kepada kita. 

Tulus artinya ikhlas membantu dan seandainya yang ditolong lupa mengucapkan terima kasih juga sama sekali tidak menjadi masalah apalagi sampai menjadi gunjingan  dengan mengumpat "Sudah ditolong, tidak berterima kasih. sungguh orang tidak tahu sopan santun".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun