Setiap Komentar Kita Ibarat Anak Panah Lepas dari Busur
memandang dengan pandangan yang menghina
membalas senyuman dengan "membuang muka"
Sehingga dapat dikatakan,bahwa Puasa lahir dan batin Sebuah tantangan yang teramat berat,yang tidak mungkin dapat terpenuhi bila dilakukan dengan setengah hati.
Mengapa Dikatakan Sebuah Komentar Bagaikan Anak Panah Lepas Dari Busur?
Karena sekali terucapkan atau sekali jari tangan menekan tombol :"posting" maka bila kelak menyesalinya,sudah terlambat. Ibarat sebatang anak panah yang sudah tertancap didada seseorang dan kemudian dicabut kembali,tapi luka yang ditimbulkannya,akan butuh waktu lama untuk dapat bertaut kembali.
Begitu juga sikap dari bahasa tubuh yang melukai hati orang,bila kelak kita sadar dan minta maaf dan sudah dimaafkan,tetapi luka batin yang telah terjadi,butuh waktu panjang hingga bisa sembuh.Bahkan terkadang terbawa hingga mati.
Hal inilah yang agaknya menyebabkan ada ungkapan :"Hanya orang yang sudah menjalani Ibadah Puasa dengan sepenuh hati,yang layak merayakan Hari Raya Idul Fitri"
Tulisan ini,hanyalah sudut pandang dari saya sebagai out sider,dalam upaya memahami arti puasa bagi saudara saudara yang beragama Islam. Bila ada yang salah,maka kesalahan ini semata mata,karena saya masih belajarĀ
Selamat menunaikan Ibadah Puasa
Tjiptadinata Effendi