TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Konsultan

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memaafkan adalah Memutus Belenggu Jiwa

23 April 2023   07:39 Diperbarui: 23 April 2023   07:47 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaafkan adalah Memutus Belenggu Jiwa
Dokumentasi pribadi 

Saling Memaafkan Jalan Satu Satunya Menuju Kebebasan Sejati

Lebaran adalah momen yang penting dalam budaya Indonesia di mana saling memaafkan menjadi sebuah tradisi yang dijunjung tinggi. Ada banyak alasan mengapa memaafkan dianggap penting dalam kehidupan kita, terutama dalam memutus belenggu jiwa

Hal inilah yang menjadi Spitif orang merayakan Idul Fitri di seluruh dunia. Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa 

"Memaafkan adalah the only way untuk mencapai kebebasan Jiwa . Karena sudah mampu mengalahkan diri sendiri. Bukankah ada pesan moral yang sudah ada sejak seabad lalu bahwa: "Kemenangan sejati adalah berhasil mengalahkan diri sendiri?"

Memaafkan berarti:

Melepaskan perasaan negatif Saat kita merasa kesal atau marah pada seseorang, perasaan negatif tersebut bisa terus membayangi pikiran kita. Dalam jangka panjang, perasaan tersebut bisa menjadi sebuah beban yang berat di dalam hati kita dan bisa mengganggu kesehatan mental kita. 

Ketika kita memutuskan untuk memaafkan orang yang telah menyakiti kita, kita secara tidak langsung membantu melepaskan perasaan negatif tersebut dan mengurangi beban yang kita rasakan.

Memperbaiki hubungan sosial Saling memaafkan juga membantu memperbaiki hubungan sosial kita dengan orang lain. Ketika kita tidak memaafkan seseorang, kita cenderung menahan dendam dan menutup diri terhadap mereka. Namun, ketika kita memutuskan untuk memaafkan mereka, kita membuka kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita dan menciptakan kedamaian di antara kita.

Mengembangkan sifat kebaikan. Ketika kita memaafkan orang lain, kita menunjukkan bahwa kita peduli dengan kebahagiaan mereka dan tidak ingin merusak hubungan kita dengan mereka. Dalam jangka panjang, sifat kebaikan ini bisa membantu kita menjadi lebih sabar, lebih bijaksana, dan lebih toleran terhadap perbedaan.

Mengurangi konflik Saling memaafkan juga membantu mengurangi konflik di dalam masyarakat. Ketika kita memutuskan untuk memaafkan orang lain, kita membuka kesempatan untuk berdialog dan mencari solusi bersama. Dalam jangka panjang, sikap saling memaafkan ini bisa membantu menciptakan kedamaian dan harmoni di antara kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun