Angpau Menjadi Lebih Bernilai
Bila Diberikan Dengan Setulus Hati
Bagi bagi angpau, menurut tradisi biasanya dibagikan pada hari Raya. Boleh pada Hari Raya Idul Fitri, boleh juga pada waktu Hari Raya Imlek.
Membagikan angpau, tentu saja ada seninya. Yakni dibagikan bukan hanya sebatas untuk anak anak tetapi juga bagi orang tua yang kondisi ekonomi memprihatinkan.
Namun, perlu diingat bahwa cara kita menyampaikan angpau,ikut menentukan nilainya. Tentu saja yang dimaksudkan adalah nilai pemberian kita.
Jangan sampai terjadi, maksud hati mau berbagi untuk meringankan beban orang yang sedang membutuhkan. Tetapi posture tubuh dan mimik wajah yang tidak tepat, dapat melukai hati orang yang menerima angpau.
Jangan lupa,anak anak akan merekam semua yang dialami dan disimpan dalam alam bawah sadar mereka.
Sikap Tubuh Melukiskan Isi Hati
Sikap tubuh yang tidak pas, misalnya memberikan angpau,sambil mata kita menatap kearah lain.
Hargalah siapapun yang berada di hadapan kita. Inilah password yang selalu kami jadikan pedoman hidup.
Jangan lupa:" giving is giving" Memberi adalah memberi titik
Renungan kecil di malam musim gugur
Tjiptadinata Effendi