Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Indahnya Berdamai dengan Diri Sendiri

7 April 2022   23:28 Diperbarui: 8 April 2022   00:05 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indahnya Berdamai dengan Diri Sendiri
Sumber: Kompas.com

Apa maksudnya?

Dari berbagai literasi, berdamai dengan diri sendiri dapat diartikan sebagai proses penerimaan terhadap hal-hal yang sedang terjadi saat ini. Dapat pula diartikan sebagai penerimaan atas diri sendiri sepenuhnya, termasuk semua kelemahan, kelebihan, serta kesalahan-kesalahan yang pernah saya/kita perbuat.

Sebab, dalam perjalanan hidup, saya/kita, pasti pernah mengalami hal-hal tak menyenangkan secara pribadi, di keluarga, masyarakat, pekerjaan, hingga masalah bangsa dan negara. 

Segala masalah yang menjadi konflik dan ada akibatnya, tentu dapat membuat saya tak nyaman, resah, gelisah, kecewa, marah, sedih, tak bahagia, hingga sampai stres, bahkan bikin depresi, hingga bunuh diri, karena kesehatan fisik dan mental tergerus.

Karenanya, bila saya/kita benar-benar mampu berdamai dengan diri sendiri, artinya mampu menerima kondisi dan keadaan saat ini, menerima kenyataan atas semua situasi yang terjadi, menyadari kelemahan, dan kelebihan diri sendiri, sangat dapat membantu proses berdamai dengan diri sendiri. 

Berdamai dengan diri sendiri juga dapat dilakukan dengan cara menikmati apa yang ada saat ini. Menjadi manusia yang menyelesaikan masalah, bukan menambah masalah. Atau tukang bikin masalah (trouble maker).

Nikmati hidup di masa, waktu, sekarang dan berusahalah untuk terus tumbuh menjadi lebih baik. Tumbuh menjadi lebih baik itu, memahami REALITA atau hal yang ada di depan mata. CERDAS PIKIRAN (intelegensi) dan selalu berPERSEPSI POSITIF dan NETRAL. Serta CERDAS PERSONALITI (perasaan, emosi, mental).

Semua itu, pondasinya adalah
1. Percaya pada diri sendiri.
2. Jauhkan perasaan ragu dan kuatkan keyakinan pada diri sendiri.
3. Peduli pada diri sendiri pun orang lain.
4. Jangan takut salah, sebab kesalahan adalah pembelajaran.

Dengan demikan, semoga, saya akan dapat berdamai dengan diri sendiri di bulan penuh berkah dan ampunan ini. Aamiin. 

Semoga orang-orang yang belum selesai dengan dirinya sendiri juga dapat belajar dengan memulainya menjadi orang yang dapat berdamai dengan diri sendiri. Aamiin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun