Supartono JW
Supartono JW Konsultan

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Apakah Hati Saya Bersih?

17 April 2022   23:08 Diperbarui: 17 April 2022   23:25 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apakah Hati Saya Bersih?
Sumber: Kompas.com


Perbuatan benar dan baik, selalu datang dari hati yang bersih dan otak yang cerdas. 

(Supartono JW. ditulis ulang, 17042022)

Kapan berhenti, kapan disudahi? Para pemimpin sendiri juga terus ikutan memanasi. Ada yang mau duel sebagai ujung dari saling serang. Ada yang terus dihujat. Dan ada yang ini, ada.yang itu, rasanya suasana Ramadhan tetap saja sama seperti bulan-bulan yang lain. Penuh hawa nafsu.

Dalam fase 10 hari kedua ibadah Ramadhan yang penuh ampunan ini, ternyata kisah-kisah tentang perbuatan manusia yang dasarnya dari hati tak bersih, masih terus konsisten di +62, sebab antara pemerintah, parlemen, dan rakyat terus ada jurang masalah.

Hal itu dapat dipotret minimal hanya dari sekadar membuka berita di media massa maupun membuka media sosial. Isinya membanggakan diri, saling serang, menyalahkan, saling tantang, dan sejenisnya, tetapi rakyat pada umumnya tetap saja tertekan. Dan, itulah manusia-manusia Indonesia yang ikut ambil bagian dalam pesta kekuasaan terkini, sifat dan karakternya nampaknya justru semakin terbentuk bak sifat setan.

Malaikat, setan, manusia

Semua umat manusia, siapa yang tidak tahu, bila sesuai ajaran agamanya, Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini memiliki sifat khusus. 

Malaikat, diciptakan Allah dengan sifat khususnya selalu patuh pada Allah dan selalu berbuat baik. Jika ada malaikat yang tidak patuh, maka ia tidak lagi dinamakan malaikat. Karena kepatuhan itulah ia disebut dengan malaikat.

Setan, diciptakan oleh Allah dengan sifat khusus, selalu ingkar kepada Allah dan selalu berbuat kejahatan. Jika setan ada yang patuh dan berbuat baik, maka ia tidak lagi dinamakan setan dan harus diganti namanya.

Manusia dicipta Allah sifat patuh dan ingkar. Kepatuhan manusia kepada Allah bisa lebih malaikat daripada malaikat. Sebab kalau malaikat patuh tidaklah aneh, karena ia tidak mempunyai sifat ingkar. Akan tetapi, jika manusia yang patuh dapat dikatakan luar biasa, karena manusia sanggup mengekang sifat ingkarnya.

Pertanyaanya, mengapa manusia bisa ingkar? Jawabnya, karena manusia diciptakan dari dua unsur. Unsur yang pertama ialah jasmani atau jasad, diciptakan dari tanah dan bersifat benda atau materi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun