Saya, Semangat?
Bait pertama: Semangat hanya sebuah kata, tetapi membuatku selalu terjaga, bangun, tidak tidur. Akal, pikiran tidak malas. Selalu waspada, sadar, membaca, melihat, menonton, mendengar, menyerap, imajinatif, kreatif, inovatif, mencipta, berkarya, menjadi penemu. Bukan menjadi peniru, plagiat, penjiplak (copypaste) pemakai produk orang lain, bangsa lain. Semangat menjadi pelecut dalam setiap gerak dan langkah, karena semangat tertancap dan terus bersemayam dalam hati, dalam relung jiwa.
Bait kedua: Semangat hanya sebuah kata.
Tetapi setia menuntun matahatiku. Matahati itu mampu membedakan mana yang baik dan mana buruk. Kata semangat mengusik, menyadarkan, memompa jiwa, akal pikiran hati terus terpacu. Menggerakkan jari-jemari, tangan untuk terus menari-nari, bekerja, berkarya, membikin sesuatu yang selalu baru, dari kolaborasi kecerdasan intelegensi, sosial, emosional, analisis, kreatif-imajinatif-inovatif-iman (Iseaki). Menyambut harapan dan impian. Sehingga harapan dan impian benar-benar terwujud.
Bait ketiga: Semangat, meski hanya sebuah kata, menjadi urat nadiku, pembuka jalan utama nafas, langkah-langkahku dan selalu membuatku terjaga, bangun, tak tidur untuk terus berkarya.
Semangat akan selalu ada. Setia. Menemani. Dalam keadaan suka mau pun duka. Di segala suasana, segala cuaca, termasuk di bulan Ramadhan 1443 Hijriah. Meski banyak hal di negeri ini tak duduk pada tempat yang semestinya. Rakyat susah akibat ulah para manusia yang tak amanah!
Sadar diri
Dari parafrase tersebut, terbayangkah bila dalam setiap langkah gerak kehidupan di di dunia, terutama ibadah di bulan Ramadhan ini, kita jalani tanpa kata semangat?
Menyadari siapa diri saya, maka langkah sekecil apa pun, tanpa adanya semangat, maka mustahil sebuah harapan dan impian saya akan terwujud.
Menyadari siapa diri saya, maka bila suatu ketika, ada langkah saya yang terhambat, bermasalah, bahkan sampai gagal, maka semangat akan memulihkan kondisi Iseaki saya. Untuk kemudian bangkit dari langkah yang terhambat, bermasalah, atau bahkan gagal.
Semangat akan membangkitkan saya dari kegagalan, keterpurukan. Bila saya berhasil mewujudkan harapan dan impian, semangat akan melipatgandakan hal positif dalam kecerdasan Iseaki saya, untuk terus melangkah, berkarya, inovatif di jalan yang maslahat bagi diri, orang lain, hingga bangsa dan negara di dunia, pun akhirat. Aamiin.
Apa saya semangat di fase 10 hari ketiga ibadah Ramadhan ini? Lagu SEMANGAT, telah menjawabnya.