Topik Irawan
Topik Irawan Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Merindu Damai antara Cebong dan Kampret di Idulfitri Tahun Ini

5 Juni 2019   23:08 Diperbarui: 5 Juni 2019   23:25 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merindu Damai antara Cebong dan Kampret di Idulfitri Tahun Ini
Tahun ini berharap Cebong dan Kampret berdamai secara hakiki(dok:geotimes.co.id)

Menatap Masa Depan dalam Dekapan Damai
Tak dapat disangsikan bahwa perdamaian memang diperlukan setelah sekian lama bangsa ini mengalami perpecahan karena berbeda pilihan politik, kebisingan demi kebisingan, hujatan demi hujatan telah mewarnai kehidupan berbangsa.

Padahal dahulu negeri ini dikenal dengan karakternya yang cinta damai, sopan santun serta ramah tamah, kemana semua itu rasa dan sikap yang mulia tersebut.Rindu damai ingin kita rasakan dan sesama anak bangsa tak harus saling berseteru.

Naif rasanya jika perbedaan politik malah menjadikan kita ibarat domba yang diadu, membenturkan kepala hingga akhirnya salah satu dari domba tersebut berlari dan menyatakan kalah, sedang yang menang pun mengalami kesakitan yang nyaris sama.

Kita tak ingin bangsa yang besar ini terus terusan bertikai, moment Iedul fitri tahun ini merupakan gerbang awal membuka kemungkinan saling berjabat tangan, saling tersenyum dan berangkulan kembali dalam damai yang nyata, bukan sebuah basa basi namun cara nyata menyatukan potensi bangsa tanpa memandang sudut politik dimana ia menentukan pilihan.

Iedul fitri kali ini pengen banget kembali melihat kedamaian yang hakiki, tak melulu berbicara tentang cebong dan kampret semata namun jauh dari itu yakni menemukan kesejatian rasa damai bagi bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun