Rindu Kami Padamu Ya Rasul
Ada empat ciri orang orang yang memiliki sifat sidiq, selalu berkata benar, tidak pernah berbohong, perbuatannya seiring dengan perkataan dan mereka mampu menempatkan segala sesuatu dengan adil. Rasulullah memiliki paket lengkap sikap Sidiq, ketika beliau berniaga, prinsip kejujuran selalu diterapkan dan hal ini mampu memikat pembeli.
Seyogyanya setiap muslim memiliki spirit untuk menjadi sidiq dalam perilaku keseharian, alangkah hebatnya negeri ini bila mempunyai kejujuran ala Nabi Muhammad. Bisa jadi peringkat Indeks Persepsi Korupsi Indonesia melesat sebagai negara yang bebas korupsi, semoga saja dengan meneladani sifat sidiq Rasulullah, kejujuran tidak merdeup di Indonesia, aamin.
Dapat Dipercaya Goal Setting Indah yang Patut Kita Tiru
Seantero Mekah menjuluki Muhammad sebagai Al Amin yang bermakna dapat dipercaya, salah satu akhlak utama Rasulullah adalah amanah. Inilah sifat yang semestinya kita duplikasi untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari, sesuatu yang memiliki integritas biasanya kan membawa kewibawaan tersendiri terhadap orang memiliki amanah.
Berkebalikan dengan amanah yakni khianat yang memiliki daya rusak bagi siapapun yang memiliki sifat ini. Sebagai ummatnya nabi akhir zaman, nggak banget deh bersemayam sifat sifat khianat, apalagi saat ini kita semua melaksanakan bulan kebaikan. Khianat salah satu sifat tercela sedangkan amanah merupan hal yang terpuji.
Salah satu penjelasan amanahnya Nabi Muhammad, diceritakan dalam tausiah Buya Yahya di channel Youtube. Bahwa kaum kafir Quraisy membenci Nabi karena dakwah Islamnya, namun mereka menitipkan harta bendanya kepada Rasul, mengapa mereka bisa berbuat demikian, karena mereka percaya Nabi Muhammad adalah orang yang amanah.
Zaman now sudah saatnya memiliki keinginan untuk berbuat amanah, seperti apa yang dicontohkan Nabi, goal setting kehidupan kita alangkah indahnya menyertakan sifat amanah, jika pun tertatih melakukannya, yakin bahwa apa yang diajarkan Rasulullah tentang bersikap amanah bisa dilakukan karena adanya kebiasaan untuk amanah.
Kecerdasan Tingkat Tinggi Menyelesaikan Permasalahan
Yang bikin bangga kita sebagai ummatnya Nabi Muhammad adalah, Sang Pencipta memberikan kecerdasan yang begitu spesial dan juga istimewa. Salah satu masalah pelik yang pernah menguji kecerdasan Rasullulah adalah kisah peletakan batu Hajar Aswad di atas Kabah, hal ini memicu perselisihan.
Namun pada akhirnya perbedaan pendapat akan siapa yang berhak meletakan Hajar Aswad di Kabah bisa diselesaikan dengan happy ending nih. Dengan elegant Rasulullah meletakan batu diatas sorban, masing masing dari mereka yang berseteru memegang sorban, kemudian Nabi pun meletakan batu, semua senang semua menerima cara tersebut.
Inilah salah satu contoh kecerdasan yang memang menjadi sifat Rasulullah, fathonah merupakan ciri yang begitu lekat dengan keseharian Nabi, bahwa tugas kerasulan bukanlah tugas kaleng kaleng, dibutuhkan kecerdasan yang mumpuni untuk menyelesaikan permasalahan nan pelik.