Lantunan Adzan Masjid Istiqlal, Suaranya Candu Banget
Hari ke-27 Ramadan, takdir membawa langkah menuju masjid terbesar di Asia Tenggara. Awalnya mau main tipis tipis saja dan berhenti di stasiun Tambun, tapi usai urusan di Tambun, malah berpikir asyik nih ngejajal trip ke stasiun Juanda dan lanjut ke Masjid Istiqlal. Nyimpang dahulu ke stasiun Manggarai dan akhirnya ke Stasiun Juanda.
Luar biasa, akses jalan dari Stasiun Juanda, terhubung Jembatan Penyebrangan Orang. Bahkan beberapa pejalan kaki menyempatkan diri untuk poto selfie. Menuju Istiqlal lebih aman dengan menggunakan JPO. Ini adalah kali kedua saya berkunjung ke Istiqlal setelah tahun 1995, saat pertama kali datang ke Istiqlal.
Menjelang berakhirnya Ramadan, terlihat banyak orang melakukan itikaf, selain itu ada juga yang baca Qur'an. Tapi banyak juga memanfaatkan waktu untuk rebahan, menjelang waktu Ashar, terlihat seseorang menuju stand mik dan mengumumkan waktu sholat Ashar, disebut juga nama imam dan juga muazin yang bertugas.
Beberapa saat kemudian muazin tiba, berpakaian gamis hitam dengan peci putih kombinasi warna putih. Baru tahu lho di Istiqlal itu kalau waktu sholat, ada yang mengawal, petugas berseragam warna khaki, akan menghadap ke arah jamaah, selama waktu antara dimulainya adzan hingga selesai sholat, petugas tersebut setia dengan sikap sempurna.
Yang mengumandangkan adzan adalah H Saiful Anwar Al Bintani,S.PD.I. Duh suara adzannya candu banget, vokalnya jernih, empuk dan vibrasi nya kena banget ke hati. Sentuhan nada adzannya menggetarkan kalbu. Biasanya denger adzan seperti ini hanya di tivi tivi.
Alhamdulillah akhirnya bisa mendengar adzan semerdu ini. Ketika waktu Magrib pun muazin yang sama mengumandangkan adzan. Semoga masih ada kesempatan mendengarkan suara adzan dari para muazin di Istiqlal. Ya kalau ada rezeki mah, pengen banget melihat langsung muazin Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, satu ketika saat Allah memberi kesempatan menuju dua tempat yang disucikan ummat Islam.