Siap Tuntaskan Tantangan Ramadan Bercerita
Jika pun takdir tidak berpihak untuk jadi pemenang, sudah melampaui target, yakni menuntaskan tulisan, adalah pencapaian yang membanggakan. Perlu kerja keras dan cerdas agar bisa lengkap memenuhi tantangan setiap harinya.
Tahun 2024, koleksi juara ngeblog terutama di Kompasiana, belum ada tanda tanda kemenangan, mungkin dengan mengikuti Ramadan Bercerita, peluang mempertahankan tradisi juara, menjadi target Ramadan tahun ini.
Menulislah Meski Sepi Komentar Nihil Beri Nilai
Ketika menulis di Kompasiana banyak yang baca, komentar pembaca juga bejibun, serta yang beri nilai meroket, tentu senang karena banyak yang mengapresiasi, tentu saja peluang mendapatkan cuan juga meningkat.
Ramadan tahun ini menjadi target penulis untuk merebut pembaca, tanda tanda awal mulai terdeteksi, awal bergulirnya bulan Ramadan, secara mengejukan tulisan tentang Tahrib Ramadan di Perum Sukaraya, mampu masuk Trend Pekan Ini.
Meyakini apa yang pernah diucapkan ulama karismatik Buya Hamka yaitu "Menulislah dan Biarkan Tulisanmu Mengikuti Takdirnya", tentu pendapat ulama karismatik dan juga penyair kelahiran Maninjau, Sumatera Barat, 17 Februari 1908, tak gegabah mengeluarkan quote tersebut.
Ada 29 hari tersisa untuk terus konsisten, menulis hari demi hari sehingga menggenapkan tantangan Ramadan Bercerita, meski tak gampang untuk membagi fokus, namun Insha Allah bisa deh, menculik waktu barang sejam dua jam untuk menyelesaikan tantangan ngeblog maraton.
Meski sangat mungkin tingkat keterbacaan fluktuatif dan dinamis, saatnya satukan tekad agar bisa enjoy menulis, syukur syukur dibaca banyak orang, kalau nanti yang komen sedikit, terima saja dengan lapang dada.
Mumpung berada dibulan suci,berdoa semoga teman teman kompasianer mampir, tenang saja nanti kita saling blog walking seraya tak lupa menjejak komentar dan saling memberi nilai.Indahnya bulan suci jika saling berbagi meski hanya komentar dan beri nilai, setuju?