Topik Irawan
Topik Irawan Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Uniknya Tradisi Pawai Obor di Desa Rajawetan

13 April 2024   13:01 Diperbarui: 13 April 2024   13:18 1734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uniknya Tradisi Pawai Obor di Desa Rajawetan
Atraksi sembur api yang dinanti (sumber gambar: Irmas Nurul Huda)

Kisah tentang seputar Ramadan, rasanya asyik untuk di perbincangkan, bulan suci Ramadan memang telah berlalu beberapa hari lalu, namun cerita keseruan tentang kegiatan di bulan puasa terpatri kuat, mulai dari tadarus Al Qur'an, tarawih hingga buka bersama.

Salah satu kegiatan di ujung bulan puasa yang selalu di tunggu warga Desa Rajawetan adalah, ketika Ramadan akan berpamitan, pergantian malam dari bulan Ramadan ke bulan Syawal, di tandai dengan kegiatan pawai obor.

Dari generasi ke generasi anak anak Desa Rajawetan menikmati pawai obor keliling kampung, di sertai iringan musik Genjring, adapun Genjring merupakan kesenian khas Kabupaten Kuningan, alat musik yang dipukul ini, merupakan kesenian bernafaskan Islam, nyanyian yang berisi pujian untuk Kanjeng Nabi Muhammad.

Saat penulis masih berada di Desa Rajawetan di usia sekolah, pawai obor selalu di nanti, yang pertama dilakukan adalah mencari bambu, perjalanan pencarian bambu itu sendiri menjadi kisah seru petualangan anak kampung.

Tradisi pawai obor yang tetap dipertahankan (sumber gambar: Irmas Nurul Huda)
Tradisi pawai obor yang tetap dipertahankan (sumber gambar: Irmas Nurul Huda)

Selepas Isya adalah waktu yang seru untuk pawai obor, dahulu kami menyebunya sebagai "malam sanga likur", waktu yang tepat untuk uji nyali menyemburkan api obor, berkumur dengan minyak tanah, lalu arahkan ke obor, ada efek semburan api, hanya anak anak bernyali baja yang berani melakukan itu.

Saat ini tradisi pawai obor tetap di pertahankan, seru banget melihat generasi milenial, mau melakukan tradisi unik ini, dengan koordinasi Ikatan Remaja Masjid Nurul Huda(Irmas Nurul Huda), acara pawai obor terlihat keren di malam takbiran.

Semoga tradisi memainkan Genjring akan terus lestari di Desa Rajawetan, begitu juga dengan pawai obor, hal hal yang positif perlu di langgengkan. 

Saat anak anak seusianya memainkan gawai, remaja dan anak anak Desa Rajawetan, masih mau menjaga tradisi, semoga kegiatan ini tetap di adakan di tahun tahun mendatang,sukses untuk Irmas Nurul Huda Desa Rajawetan, semangat terus kawan.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun