Trian Ferianto
Trian Ferianto Auditor

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Gunakan Strategi Ini untuk Belajar Apapun di Rumah Saja Selama Ramadan

27 April 2021   22:42 Diperbarui: 27 April 2021   22:47 1591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunakan Strategi Ini untuk Belajar Apapun di Rumah Saja Selama Ramadan
moviestudent.com

Contoh lain dalam hal bisnis, setidaknya ada empat kisi utama: keuangan, operasional, marketing, dan sumber daya manusia. Berangkat dari konsep utama ini kemudian kita menentukan bagian-bagian kecil yang dapat kita 'konsumsi' dengan cepat agar alokasi 20 jam kita efektif dan efisien kita habiskan untuk hal-hal yang paling fundamental.

2. Latih dan evaluasi

Untuk memulai, kita harus menyiapkan bahan pendukung seperti buku, kursus, portal rujukan, seorang maestro (sebagai coach/pelatih), atau bahan-bahan yang kita perlukan sebagai media kita belajar/berlatih.

Namun perlu diingat, jangan menunggu semua bahan itu komplit! Segera mulai saja apa yang kita miliki dan segera lakukan evaluasi atas tiap latihan yang kita lakukan. Akan lebih baik jika kita didampingi pelatih/partner yang sudah menguasai hal yang ingin kita kuasai tersebut agar mereka dapat memberikan masukan segera atas kesalahan yang kita lakukan.

Segera berlatih dengan disertai koreksi langsung (evaluasi) jika melakukan kesalahan, ini akan menghemat banyak waktu kita berkubang pada kesalahan yang sama terus menerus.

3. Mengenyahkan gangguan

Jangan buat mental belajar kita letih sebelum benar-benar menguasai/belajar skill baru hanya karena terganggu hal-hal yang mengalihkan fokus Anda. Maka, pastikan kita 'membersihkan' tempat latihan/belajar kita dari gangguan-gangguan yang muncul.

Kita harus menciptakan situasi lingkungan yang memang mendukung kita untuk fokus. Hal yang dapat kita upayakan adalah mematikan notifikasi pesan, menyediakan tempat yang tenang dan tidak bising, serta menyediakan anggaran waktu khusus yang tidak diganggu oleh aktivitas lain.

4. Sediakan komitmen waktu belajar selama 20 jam!

Tak sampai 24 jam. Cukup alokasikan waktu 20 jam saja untuk mengawali perjalanan belajar dan menguasai hal baru. Kita pecah 4 jam selama 5 hari kerja, atau 45 menit selama satu bulan penuh, yang penting harus konsisten dan fokus. Komitmen 20 jam ini juga sebagai awal melatih 'mental' kita agar dapat melewati hambatan 'bayangan berat' belajar hal baru yang mengintimidasi sehingga kita enggan memulai.

Komitmen ini juga bisa kita gunakan untuk 'menyelesaikan' target mengkhatamkan alquran pada bulan ramadan.

Penutup

Sebagaimana kita ketahui, untuk menjadi seorang ahli kita memerlukan waktu berlatih selama 10.000 jam dengan tersistematis dan fokus dalam satu bidang. Namun yang kita lupa, kita tidak selalu harus menjadi ahli (expert) dalam semua hal jika hanya untuk menunjang kualitas kehidupan kita.

Untuk memulai belajar menjadi seorang penulis, kita hanya perlu belajar 20 jam secara intens mengawali pembiasaan menulis dan akhirnya dapat menghasilkan sebuah tulisan yang bisa dikatakan cukup bagus. Memang kita tidak akan bisa secara tiba-tiba memiliki kualitas tulisan seperti JK. Rowling, namun jika hanya untuk dikatakan 'bisa menulis' kita hanya perlu berlatih fokus selama 20 jam saja.

Yang masih gagap berbicara di depan umum, kita bisa mulai alokasikan waktu fokus belajar salama 20 jam hanya untuk merasa enjoy mengemukakan pendapat di muka forum, tanpa perlu memiliki keahlian retorika layaknya Obama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun