Tuanku Damanhuri
Tuanku Damanhuri Penulis

Lakuang maninjau kalam manyigi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

PWI Pariaman Peringati Nuzul Quran dengan Mengkhatam Kitab Suci

30 Maret 2024   05:01 Diperbarui: 30 Maret 2024   05:08 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PWI Pariaman Peringati Nuzul Quran dengan Mengkhatam Kitab Suci
Rekan wartawan menggelar tadarus di PWI dalam momen Nuzul Quran. (foto dokpri)

Alqurannya bagus. Tulisan rancak, kualitas kertas cetaknya pun membuat semakin bagus untuk dibaca, menyenangkan sekali kalau membaca Alquran yang bersumber dari tempat turunnya itu.

Bagi Bustanul Arifin, Quran itu sekalian diberikan kepada dua peserta sesuai persediannya. Terima kasih Bustanul Arifin, semoga ke Mekkah besok ini kembali membawa Alquran untuk kami wartawan.

Ikhlas Bakri memang sangat terinspirasi sekali untuk mengangkat acara ini. Sepertinya, Pemimpin Umum Minangkabaunews.com ini banyak membaca dan mengetahui tentang keistimewaan membaca Alquran di bulan puasa.

Apalagi bagi yang sempat jadi hafidz Quran. Ini akan jadi manfaat yang luar biasa terhadap diri dan orangtuanya sekaligus di akhirat kelak.

Tak heran, pengalaman dan pengetahuan Ikhlas Bakri semacam itu, dia selalu apresiasi terhadap anak yang hafidz Quran.

Malam itu, sebelum tadarus dimulai, Ikhlas Bakri dan Fadhil memberikan reward kepada dua anak wartawan yang tergolong hafidz Quran.

Sayang, tadarusan di PWI itu belum diikuti oleh semua wartawan yang tergabung di PWI.

Tapi tak masalah. Yang penting, ajakan untuk kebaikan, seruan untuk menegakkan Ramadan lewat membaca kitab suci secara bersama, sudah disebar, dan sudah dierdarkan.

Pesan tersiratnya dari tadarusan ini, adalah bagaimana wartawan menggelorakan kegiatan tadarus. Tradisi mengaji bersama di masjid dan surau.

Dulu, tadarus di masjid dan surau itu tiap malam dilakukan. Kala itu Quran masih terbilang sedikit, penerangan listrik belum merata, tetapi di masjid dan surau tidak ada yang pengeras suara yang mengaji.

Tapi langsung orang yang mengaji. Sekarang, masjid dan surau juga ada kesibukannya untuk mengaji, tapi suara rekaman. (ad/red)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun