Yakin lah. Sesuatu yang telah ditakdirkan untuk kita, Allah tidak akan biarkan ia menjadi milik orang lain :)
Takjil Bukan Berarti Makanan Berbuka Puasa
Sembari menunggu waktunya berbuka puasa, biasanya akan tersedia hidangan berbuka puasa yang dikenal sebagai istilah "takjil". Tentunya kata "takjil" sendiri sudah sangat populer di Indonesia.
Kata "takjil" marak digunakan yang dulunya tidak dikenal dan kini populer di bulan Ramadhan. Istilah "takjil" sebagai kata ganti kudapan atau makanan kecil yang dimakan sesaat setelah berbuka puasa. Biasanya berupa makanan manis seperti kurma, es campur, kolak pisang dan sejenisnya.
Padahal, kata "takjil" bukanlah berarti makanan kecil atau kudapan. Kata ini berakar dari kata "ajila" dalam bahasa Arab yang artinya menyegerakan. Sehingga takjil bermakna perintah untuk menyegerakan berbuka puasa.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri, kata "takjil" memiliki arti mempercepat dalam berbuka puasa.
Namun seiring berjalannya waktu khususnya Indonesia, kata yang digunakan untuk menyuruh orang segera berbuka puasa ini justru di maknai sebagai "makanan pembuka" saat waktu Maghrib tiba.
Persoalan kata "takjil" sendiri tidak perlu diperdebatkan, karena di Indonesia memang bahasa-bahasa baru bisa dengan sangat mudah lahir.
Lagi pula, pengucapan "takjil" memang sangat praktis dan singkat untuk di pakai sehari-hari. Menyegerakan berbuka puasa memang dianjurkan, namun tidak boleh salah menggunakan istilahnya.
Penulis: Ulfa Nahrisyah Maulina Mahasiswi IAIN Langsa Prodi Bimbingan dan Konseling I