Individualis Kala Ramadan
Alhamdulillah ditahun ini Allah masih pertemukan kita dengan ramadhan. Semoga kamu bukan salah satu dari orang-orang yang "loh, gak terasa udah ramadhan". Hemm telewat memang. Bagaimana ramadhanmu kali ini, apakah sudah mempunyai checklist rutin dan membuat program ramadhan ala dirumah aja.
Kalau belum, juga belum terlambat untuk memulainya, kondisi saat ini memang berbeda dari tahun sebelumnya. Kekuatan muslim ada pada kebersamaan dalam persaudaraan, dan kali ini Allah uji di sisi itu. Bagaimana tidak, sudah hampir 2 bulan pandemi ini menyebar di Indonesia. Negara Mayoritas muslim terbesar.
Berjamaah menjadi kekuatan dalam ibadah. sholat dimasjid dan majelis ilmu. juga dalam persaudaraan. Musyawarah para pemangku kebijakan dan perdagangan yang menjadi 9 dari 10 pintu rezeki. Seketika di uji oleh pandemi ini.
Salah satu hikmahnya kita menjadi lebih individualis dalam hal ibadah, juga dalam bersosial. Ada batas yang harus dijaga, ada juga prosedur yang harus ditaati.
Bagaimana jika ini benar-benar kita kuatkan, menjadi lebih individualis dengan melahap ilmu pengetahuan baru, menambah keahlian baru, dan meningkatkan kapasitas keimanan. Hal ini bisa diterapkan dilingkungan keluarga, temen ngumpul, komunitas, bahkan bisa dalam skala lebih besar lagi.
Dan bagaimana jika semua itu dilakukan, setelahnya pandemi berakhir lalu kita berkumpul, bermasyarakat kembali dan melakukan plan yang sebelumnya tertunda. Bukankah kita kembali dengan membawa kekuatan, menjadi muslim intelektual sehingga menjadi lebih bijaksana.
Indahnya Indonesia jika itu benar-benar terjadi. Marhaban ya ramadhan,
Selamat menunaikan ibadah puasa.