Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com
Tradisi Takjil Ramadhan, Pilih Kurma atau Gorengan?
puasa seperti kolak, es buah, aneka gorengan dan jajanan tradisional maupun kekinian lainnya. Mereka bisa sangat mudah dijumpai di manapun, di area pemukiman, sepanjang jalan raya, bahkan di dalam gang -- gang sempit, pokoknya kalau sudah bulan puasa, semua area bisa disulap menjadi lapak dadakan, hehe.
Tidak terasa kita sudah memasuki bulan suci Ramadhan, salah satu bulan yang sangat istimewa bagi umat islam di seluruh dunia. Tak pelak, di mana -- mana kita sudah bisa merasakan atmosfir Ramadhan, salah satu yang paling terasa dan sudah menjadi salah satu tradisi di masyarakat kita adalah mulai menjamurnya para pedagang musiman yang menjual aneka kudapan khas bulanMembicarakan bulan puasa sudah pasti ibadah yang utama, namun yang paling menonjol dan menyedot banyak atensi kita tentunya adalah momen berbuka puasa, maklum saja setelahs eharian menahan aus dan lapar apa lagi yang ditunggu selain segera mendengar adzan maghrib berkumandang. Berbuka sendiri termasuk saat yang krusial karena ini adalah momen membatalkan puasa yang mana pasti berhubungan dengan kegiatan makan dan minum.
Istilah takjil untuk membatalkan puasa pun tentu sudah tidak asing lagi. Menurut KBBI, takjil berasal dari kata serapan Bahasa Arab yang berarti mempercepat, atau kalau diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia maksudnya adalah menyegerakan berbuka puasa. Takjil dalam masayarakat kita identik dengan makanan ringan atau jajanan, jadi saat berbuka puasa kita tidak langsung makan berat seperti nasi dan lauk komplit, melainkan "ngemil" makanan atau kudapan ringan seperti kurma, buah -- buahan bahkan gorengan.
Mengapa masyarakat kita suka berbuka dengan gorengan ?
Meskipun nabi menganjurkan untuk membatalkan puasa dengan air putih dan tiga butir kurma, rasa -- rasanya kalau diterapkan di tradisi kita seperti agak kurang ya, karena justru yang laris dan ramai dibeli untuk takjil tidak lain dan tidak bukan adalah gorengan. Kenapa ? meskipun kita semua tahu memakan gorengan dalam kondisi perut kosong kurang disarankan, namun toh nyatanya makanan ini masih tetap menjadi primadona hidangan takjil dimana -- mana. Mungkin karena gorengan sudah menjadi tradisi atau memang perut kita sudah kebal ya jadi fine -- fine saja berbuka langsung dengan gorengan, hehe.
Selain itu, gorengan juga termasuk kategori makanan dengan harga terjangkau, bandingkan saja dengan kurma, buah -- buahan, atau makanan "sehat" pada umumnya yang dari segi harga tentu lebih mahal bila dibandingkan dengan gorengan yang hanya dengan lima ribu saja sudah bisa dapat 3-4 biji. Tentu salah satu alasan nya juga faktor ekonomi ya, karena mayoritas masyarakat kita memang masih berada dalam taraf ekonomi yang bisa dibilang "ngepas" sehingga pilihan untuk pembelian konsumsi makanan juga tentu sangat dipengaruhi oleh faktor ekonomis.
Apakah ada alternatif lain yang murah dan sehat ?
Nah, tidak bisa dipungkiri juga bahwa makanan yang sehat memang cenderung agak "pricey", namun bila kita jeli, di pasaran masih bisa kita jumpai makanan sehat dengan harag yang relatif murah, seperti buah -- buahan lokal yang sesuai musim, biasanya saat musim buah tertentu harganya cenderung lebih stabil dan terjangkau. Selain itu umbi -- umbian seperti singkong maupun ubi juga masih terjangkau. Bila ada uang lebih, kita bisa memilih kurma, salah satu buah yang sangat dianjurkan untuk berbuka puasa karena kelengkapan kandungan nutrisi nya yang bisa memenuhi asupan tubuh selama seharian berpuasa. Cukup 2-3 butir kurma juga sudah lumayan menyenyangkan kok untuk ukuran "membatalkan" puasa.
Mungkin secara teori memang benar ya menyantap buah -- buahan dan air putih untuk takjil berbuka puasa adalah pilihan yang baik dan dianjurkan, namun kenyataan di lapangan godaan makan gorengan dan minuman manis sepertinya tidak bisa di elakkan, hehe. Bukan berarti tidak boleh sama sekali, boleh -- boleh saja asal masih dalam frekuensi dan jumlah yang wajar dan usahakan juga dengan diselingi varian kudapan takjil yang sehat supaya selepas bulan Ramadhan tidak ada lagi keluhan kolesterol atau gula darah naik :)