Unmuh Jember
Unmuh Jember Lainnya

Heii, Universitas Muhammadiyah Jember hadir di Kompasiana!

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tips Sehat dan Aman Saat Mudik Lebaran

2 April 2024   11:05 Diperbarui: 2 April 2024   22:47 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tips Sehat dan Aman Saat Mudik Lebaran
Dok. Unmuh

Semakin dekat dengan lebaran pasca puasa ramadhan, kebiasaan masyarakat untuk kembali ke kampung halaman menjadi sebuah tradisi yang terjadi secara rutin. Dalam menyemarakkan Hari Raya Idul Fitri 1445 H, perubahan gaya hidup secara sementara terjadi dalam perjalanan mudik. Perjalanan yang panjang dan perubahan pola makan selama lebaran inilah yang dapat berakibat buruk pada kesehatan.

Selain dalam segi perubahan gaya hidup yang buruk, kecelakaan lalu lintas menjadi sebuah problem yang marak terjadi seiring dengan kepadatan lalu lintas yang akan terjadi ketika mudik hari raya. Dengan meningkatnya angka kecelakaan, diperlukan tips dan trik untuk menjadikan mudik lebaran agar lebih sehat, aman dan menyenangkan.

Dr. Wahyudi Widada merupakan Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember) memberikan beberapa tips kesehatan saat mudik yang bermanfaat untuk menjaga diri dari penyakit yang kemungkinan besar akan muncul saat mudik lebaran.

"Yang pertama hindari kadar gula yang tinggi dan hindari konsumsi karbohidrat yang berulang-ulang agar gula darah tidak naik sehingga insulin tetap stabil." ungkapnya.

Pencegahan diabetes dengan pembatasan konsumsi makanan dan minuman manis merupakan poin utama dalam menjaga kesehatan. Jumlah makanan dan minuman yang disantap saat lebaran menjadi penentu kesehatan saat mudik dikarenakan penurunan daya tahan tubuh terjadi disaat makan dan minum dengan jumlah yang terlalu banyak.

"Yang terjadi sekarang adalah anak-anak sekolah dasar sudah ada yang terkena diabetes padahal usia normal penyakit diabetes ada di rentang usia 40 sampai 50 tahun." ujarnya.

Dok. Unmuh
Dok. Unmuh
Konsumsi gula tinggi sering terjadi saat perjalanan mudik, masyarakat sering mengonsumsi minuman isotonik atau suplemen yang memiliki kandungan aspartam tinggi dan bahan kimia lainnya yang dapat memicu kerusakan organ tubuh seperti kerusakan ginjal, dinding pembuluh darah dan ragam penyakit dalam lainnya.

Pembatasan makanan dan minuman manis ini pula yang merupakan kunci utama agar mudik terhindar dari penyakit diare. Faktanya, makanan dan minuman yang terlalu kompleks dapat merusak sistem percernaan dan menyebabkan terjadinya penyakit pencernaan.

"Konsumsi kopi murni tanpa gula bisa jadi alternatif untuk perjalanan jarak jauh agar tidak mudah lelah, utamakan istirahat di rest area dan tetap optimalkan jam istirahat." jelasnya.

Dirinya mengutip surat di Al Qur'an An-Naba ayat 9. "Kami menjadikan tidurmu untuk beristirahat', maka perjalanan mudik jangan dilakukan lebih dari jam 10 malam karena banyak penelitian yang menyebutkan efek samping begadang terhadap kesehatan." kutipnya.

Tips lain yang diberikan dalam penjagaan kesehatan saat mudik adalah pencegahan mabuk kendaraan yang sering dialami orang-orang mudik perjalanan jauh. Walaupun pada penjelasannya mabuk kendaraan merupakan reaksi normal dari tubuh yang bersifat kondisional, terdapat cara untuk mencegahnya yakni dengan melakukan bekam pada tubuh, bila tidak bisa bekam basah, bisa dilakukan bekam kering dengan tarikan ringan atau biasa disebut dengan kerokan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun