Abdisita Sandhyasosi
Abdisita Sandhyasosi Psikolog

Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Surga Ada di Rumahmu

5 April 2023   23:55 Diperbarui: 5 April 2023   23:59 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surga Ada di Rumahmu
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Surga Ada di Rumahmu

Film yang berjudul 'Surga Ada di Rumahmu' ini disutradarai oleh Aditya Gumay dan merupakan produksi dari Mizan Production, Nava Production, dan Smaradhana Pro.
 
Film yang pertama kali  tayang sekitar enam tahun yang lalu ini berkisah tentang surga yang bisa kita raih  dengan mudah. Karena, sebetulnya surga itu ada di rumah kita.  Namun, masih banyak di antara kita yang belum menyadarinya. Bahkan ada  yang sibuk mengejar surga dunia atau mencari surga yang jauh dengan naik haji  beberapa kali, banyak membantu orang miskin dan menyantuni anak yatim sementara perhatian terhadap orang tua kurang sekali.

Tokoh utama dalam film ini adalah Ramadan yang dimainkan ustadz Al-Habsy. Ibunya Aisyah  bekerja sebagai penjahit.  Ayahnya memasukkannya ke pondok pesantren milik saudaranya yaitu ustadz Atta.  Nayla adalah anak tetangga yang sering berkunjung ke rumah Ramadan. Kirana adalah temannya di tempat kerja.

Setelah menyelesaikan studinya di pondok pesantren,  Ramadan sibuk menjadi ustadz dan bekerja. Meskipun demikian ia selalu menyisihkan waktunya untuk menemui ibunya.

Dalam suatu kesempatan  Ramadan berkisah  tentang seorang   temannya.Ia pengusaha sukses yang banyak karyawannya dan mengumrohkan karyawannya setiap tahunnya serta hampir  setiap tahun naik haji.

Ketika  telponnya berdering, ia  tidak mau menngankatnya. Telponnya berdering lagi. Ia tetap tidak mau mengangkatnya.  Karena, kesibukannya bekerja.  Lalu Ramadan penasaran dan  melihat layar hp temannya. Ternyata ibu temannya yang menelponnya. Lalu Ramadan menyuruh  temannya menerima telepon ibunya. Temannya terpaksa mengangkat telpon dari ibunya. "Ada apa Ibu?"tanya temannya.

"Ibu kangen, nak! Datang ke rumah sebentar saja," kata ibunya.

"Ibu, saya sibuk. Banyak pekerjaan, " jawab temannya.
Lalu temannya menutup telponnya. 

Beberapa jam kemudian temannya mengabarkan kepada Ramadan bahwa ibunya meninggal dunia. Innalilahi wa Inna ilaihi raji'un. Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali. Kemudian, temannya baru  menyesal dan sedih  sekali.

Film ini ditutup dengan Firman-Nya, "Dan kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandung dengan susah payah..." (QS Al-Ahqaf:15)

Ya, surga itu ada di dekat kita. Di rumah kita. Di orang tua kita. Di telapak kaki ibu.

Samberthr Samber 2023 hari 5

Bondowoso, April 2023.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun