Alumni psikologi Unair Surabaya. Ibu lima anak. Tinggal di Bondowoso. Pernah menjadi guru di Pesantren Al Ishlah, konsultan psikologi dan terapis bekam di Bondowoso. Hobi membaca dan menulis dengan konten motivasi Islam, kesehatan dan tanaman serta psikologi terutama psikologi pendidikan dan perkembangan. Juga hobi berkebun seperti alpukat, pisang, jambu kristal, kacang tanah, jagung manis dan aneka jenis buah dan sayur yang lain. Motto: Rumahku Mihrabku Kantorku. Quote: "Sesungguhnya hidup di dunia ini adalah kesibukan untuk memantaskan diri menjadi hamba yang dicintai-Nya".
Kulit Sehat Saat Ramadan
Kulit Sehat Saat Ramadan
Setiap muslimah tentu ingin memiliki kulit yang sehat dan bercahaya atau kinclong alias 'glowing' setiap hari, tak terkecuali di bulan Ramadan ini. Tetapi, sayang hal itu memerlukan dana yang tidak sedikit. Krem kosmetika untuk mencerahkan kulit wajah saja satu paket bisa menghabiskan dana sebesar tiga ratus ribu. Belum satu paket kosmetika untuk menghilangkan jerawat dan satu paket lagi untuk menghilang flek hitam di wajah. Jadi total biaya yang harus ia keluarkan untuk merawat wajahnya saja bisa menghabiskan dana sekitar satu juta rupiah. Lalu, bagaimanakah pengalaman Fulanah yang 'single parent' dengan penghasilan tidak menentu dan jauh di bawah UMR Upah Minimum Regional merawat wajah dan kulutnya agar tetap glowing di bulan Ramadan?
Sebetulnya tidak hanya saat berpuasa Ramadan Fulanah menjaga kesehatan kulitnya, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kulitnya selalu tampak glowing setidaknya di depan anak-anaknya. Sebab kalau tidak glowing ada anaknya yang menegurnya. "Kenapa wajah ummi kelihatan kusam?" Bahkan kalau Fulanah makan banyak gorengan maka si anak yang peduli kesehatan Fulanah akan berkata, "Jangan bikin gorengan nanti ummi habis banyak dan wajahnya jadi berminyak dan tidak glowing."
Langkah langkah Fulanah menjaga kesehatan kulit dan wajahnya agar tampak glowing antara lain adalah,
Pertama, memurnikan tauhid- dengan menanamkan Laa Ilaaha Ilallah di dalam hatinya dan menempatkan cintanya kepada-Nya di atas segalanya.
Kedua, banyak bertaubat atas dosa-dosanya dengan banyak istighfar dalam hati dan berniat tidak mengulangi perbuatan buruknya lagi.
Ketiga, berusaha istiqomah menjaga wudhunya. Setiap wudhunya batal maka ia segera berwudu. Kalau kondisi tidak memungkinkan misalnya karena ada kesibukan dan tempat wudu jauh maka ia banyak beristighfar.
Keempat, berusaha istiqomah bergerak baik bergerak untuk melancarkan peredaran darahnya misalnya dengan berolahraga maupun bergerak untuk mengikuti kajian Islam bersama orang lain di pondok pesantren sambil menulis apa yang disampaikan ustad. Sehingga pikirannya selalu bergerak menerima pasokan tambahan ilmu yang bermanfaat
Kelima, berusaha istiqomah mengerjakan amalan- amalan sunnah seperti salat sunnah Dhuha dan Tahajud, membaca Al-Qur'an, dzikir pagi petang petang dan shalawat. Semua itu Fulanah lakukan dengan niat untuk meraih rida-Nya semata.
Keenam, berusaha istiqomah menjalani hidup sehat ala Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam, misalnya menyegerakan berbuka dan mengakhirkan makan sahur. Makan ketika lapar berhenti sebelum kekenyangan, makan minum tidak berlebihan.
Ketujuh, cukup minum air putih sekitar dua liter atau delapan gelas sehari. Hal itu tidak berarti minum air sebanyak delapan gelas secara langsung saat berbuka. Tetapi secara bertahap dan berasal dari beragam asupan. Bisa berupa air putih tiga gelas, air kelapa muda segelas , dan sisanya berupa kuah sayur sup kacang hijau atau sayur bening daun kelor.