Keistimewaan 10 Malam Terakahir Bulan Ramadan
Lihat juga: 8 Tips Mengatur Keuangan Menjelang Lebaran, Simak Agar Saldo Tak Berakhir 0
Keistimewaan
Lailatul Qadar adalah bentuk kasih sayang Allah kepada hamba-Nya dengan diberikan kesempatan terindah yakni dengan melakukan ibadah di malam Lailatul Qadar. Nilainya sama dengan melakukan ibadah selama seribu bulan lamanya.
Dosen AIK itu menjelaskan, "Kita tidak mungkin menempuh perjalanan hidup selama seribu bulan. Tapi dengan kita beribadah pada malam itu, Allah memberikan apresiasi, pahala, dan kebaikan yang setara dengan seribu bulan,".
Pada malam itu, seluruh malaikat turun ke bumi. Dari Ibnu Jarir ath-Thabari menjelaskan tentang pahala saat beribadah di malam hari, lebih utama dari seribu bulan yang tidak ada Lailatul Qadarnya. Pada malam ini Allah akan memberikan banyak sekali kebaikan pada manusia yang mau beribadah dan memohon kepada-Nya.
Dan tanda seseorang yang berhasil mendapatkan berkah pada malam Lailatul Qadar adalah hidupnya menjadi jauh lebih baik dan tenang. Ia akan menjadi semakin tunduk, taat, dan istiqomah menjalankan ibadah dan amalan-amalan saleh.
Keistiqomahan dalam melakukan ibadah itu nantinya bisa membuat langkah umat muslim menjadi lebih ringan dalam menghadapi cobaan karena sudah telah memiliki senjata untuk melawannya. Keistiqomahan ini juga sebagai bentuk kejujuran dan keimanan umat.
Kemudian, ia melihat fenomena yang kerap terjadi pada umat muslim saat bulan Ramadan. Tak sedikit dari mereka hanya melakukan pencitraan dan diekspos untuk menunjukkan bahwa mereka telah berbuat sesuatu yang baik di bulan Ramadan.
Lihat juga: Niat Beli Baju Lebaran di Instagram Berakhir Ditipu, Ini Cerita Salah Satu Korbannya
Padahal, dalam masalah kebaikan itu hanya satu rumusnya, yaitu lillah, mengerjakan semua amalan karena Allah. Dan cukup Allah lah yang tahu, biarkan Allah saja yang menilai. Tidak perlu mencampuradukkan penilaian orang lain atau haus validasi. Hal itulah yang menjadi salah satu faktor seseorang berat melakukan ibadah. Karena ibadah didorong oleh kebutuhan, bukan keinginan.
Penulis: Romadhona S.