UmsidaMenyapa1912
UmsidaMenyapa1912 Freelancer

Kami Instansi yang bergerak di bidang pendidikan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Khotbah Idul Fitri, Pentingnya Kejujuran oleh Rektor Umsida

11 April 2024   19:48 Diperbarui: 11 April 2024   19:49 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr Hidayatulloh MSi menyampaikan pentingnya kejujuran dalam khotbah Idul Fitri di pelataran SD IT Nurul Fikri Saimbang, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Rabu (10/4/2024).

Di depan warga Muhammadiyah Ranting Kebon Agung, Hidayatulloh mengatakan, setelah berpuasa kita berharap menjadi orang yang bertakwa. Kita dididik dan dilatih menjadi disiplin, sabar, jujur, dan bertanggung jawab. Semua itu hanya mengharapkan ridha Allah.

"Jika selama satu bulan penuh kita berusaha meningkatkan hubungan baik dengan Allah maupun dengan sesama manusia, maka perjalanan sebulan penuh untuk meningkatkan hubungan baik itu akan membekas," kata Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) itu.

Baca juga: Pulang Kampung dan Kerinduan Spiritual

Dia menjelaskan, di antara nilai yang dominan kita rasakan adalah kejujuran. Ini wajib dipraktikkan. Barang siapa yang bersikap masa bodoh, padahal dia tahu harus jujur, bersikap baik namun diabaikan maka Nabi mengingatkan, "Allah tidak memiliki kepentingan sedikitpun terhadapnya."

Mantan Kepala SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo itu menegaskan, "Jika kita tidak menjaga ucapan, berkata kurang sopan, Allah marah. Sikap baik dan menjaga hubungan baik adalah kewajiban umat manusia. Puasa melatih itu. Puasa menjaga sikap, tidak menipu diri kita dan Allah tentunya."

Kejujuran, sambungnya, adalah kesesuaian apa yang diucapkan dan yang dilakukan. Kita sudah menempa kejujuran antarsesama. Dengan berbuat kebohongan, kita merusak hubungan dengan sesama manusia dan Allah. Dan kejujuran ini harus dijaga hingga Ramadhan usai dan setelahnya.

Kisah Abu Nawas

Pak Hid, sapaannya, lalu mengutip Ayat 70--71 Surat al-Ahzab: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan tetap menjaga amalan baik, merekalah orang yang beruntung.

Dia juga membacakan Surat an-Nahl 105: "Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun