Ramadan: Menambah yang Baik, Mengurangi yang Buruk
"Namun dengan demikian kita harus saling menghormati perbedaan penentuan satu Syawal ini, dan tidak perlu saling menyalahkan, karena hal ini justru menjadi sebuah wacana keilmuan," ungkap Muchlas.
Kebiasaan Rasulullah Menjelang Bulan Ramadan
Bulan Ramadan dinamakan sebagai bulan orang yang menyucikan, karena bulan ini menyucikan kita dari dosa dan maksiat. Rasulullah saw. pernah bersumpah dalam menyambut bulan Ramadan. "Wahai manusia, bulan yang mulia dan penuh berkah datang menaungi kalian, suatu bulan yang di dalamya terdapat malam yang lebih baik dari malam seribu bulan, pada bulan itu Allah Swt. menetapkan puasa sebagai kewajiban dan qiamulail sebagai sunnah, barang siapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu perbuatan baik, dia bagaikan melakukan kewajiban di bulan lainnya, barang siapa yang melakukan kewajiban pada bulan ini maka dia sama dengan yang melakukan tujuh puluh kewajiban di bulan lainnya."
Untuk dapat memenuhi kewajiban kita dan meraih keutamaan bulan Ramadan, kita perlu persiapan yang matang. Antara lain membekali diri dengan ilmu, khususnya dalam menetapkan awal bulan puasa, baik yang berhubungan dengan hisab awal bulan, agar tidak ada keraguan dalam memasuki bulan ini. Kemudian persiapan fisik dan mental, menata hati, mengontrol kebiasaan-kebiasaan buruk kita agar kita bisa optimal meraih ketakwaan pada Allah Swt.
Beberapa hal yang perlu kita laksanakan pada bulan puasa ini, yang pertama adalah sedekah, karena sudah dijelaskan barang siapa yang memberikan makanan kepada orang yang berbuka puasa, maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang-orang yang berpuasa, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa. Kemudian, kita harus perbanyak membaca Al-Qur'an dan menjalankan salat tarawih, serta menjauhkan diri dari perkataan maupun perbuatan yang dapat menghapuskan pahala bulan puasa. (syf)