Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain
Seratus Doa dalam Seratus Sujud
Di antara rangkaian ayat al-Qur'an yang menjelaskan ibadah puasa, yang terdapat di surat al-Baqarah ayat 183 sampai dengan ayat 189, terselip firman Allah Swt yang memerintahkan untuk berdoa, yaitu di ayat ke-186
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
Berdoa adalah titik temu antara keinginan manusia dengan apa yang diinginkan Allah Swt. Dalam surat al-Fatihah ada ayat, 'iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'iin' yang artinya 'Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan'.
Dalam doa terjadi pertemuan antara keinginan Allah Swt untuk diibadahi dan keinginan manusia (memohon pertolongan).
Doa adalah intisari ibadah. Berdoa adalah syariat yang juga diperintahkan Allah Swt. Jadi, kita berdoa bukan hanya karena menginginkan sesuatu, melainkan juga karena doa adalah ibadah. Bahkan orang yang tidak pernah dan tidak mau berdoa dikategorikan sebagai orang yang sombong.
Allah Swt berfirman,
"Dan Tuhanmu berfirman, 'Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku perkenankan doamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari beribadat dan berdoa kepada-Ku, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan terhina." (QS. al-Ghafir: 60)
Dalam sebuah hadis Rasulullah Saw menyebut bahwa Doa adalah sesuatu yang mulia.
"Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah Swt melebihi doa." (HR. Tirmidzi)
Di antara beberapa waktu yang mustajab untuk berdoa, salah satunya adalah di saat sujud waktu salat. Di dalam kitab Riyadhus Sholihin, Kitab Al-Adzkar, Bab Keutamaan Dzikir dan Dorongan untuk Berdzikir ada dua hadis yang menunjukkan sujud adalah waktu mustajab untuk berdoa. Yaitu hadis ke-1427 dan ke-1428.