Urip Widodo
Urip Widodo Peg BUMN

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tiga Basis Hablum Minannas

21 April 2022   08:46 Diperbarui: 21 April 2022   08:51 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga Basis Hablum Minannas
ilustrasi hablum minannas / dokpri

Perkataan, atau tulisan, sesuatu yang penting dijaga untuk memelihara hubungan baik dengan sesama, sehingga tepat kalau menjaga lisan (tulisan) menjadi salah satu basis dalam menjaga Hablum minannas.

Jangan Menyakiti Tetangga

Sebagai makhluk sosial yang memerlukan pertolongan orang lain, maka tetanggalah yang pertamakali akan kita mintai tolong. Sehingga tidak heran kalau ada istilah 'tetangga adalah saudara dekat kita'.

Mereka bukan saudara kandung kita, tetapi merekalah yang akan datang pertama saat kita membutuhkan pertolongan. Dengan catatan, hubungan kita baik dengan mereka. Oleh karenanya, teks hadis di atas bukan 'menghormati tetangga', melainkan 'jangan menyakiti tetangga'. Karena memiliki tetangga yang membenci kita, karena kita menyakiti mereka, sama saja dengan memiliki kehidupan yang sempit dan tidak aman.

Hubungan baik dengan tetangga adalah basis kedua dalam menjaga Hablum minannas.

Memuliakan Tamu

Kenapa kita harus memuliakan tamu?

Imam al-Ghazali dalam kitabnya, Ihya Ulumuddin, menulis bahwa manusia diciptakan Allah Swt sebagai makhluk yang tidak berdiri sendiri. Takdirnya manusia adalah makhluk berkelompok. Oleh karenanya, manusia membutuhkan makhluk sejenis, baik untuk berkumpul maupun bertukar kebutuhan. Dan sebagai pintu awal untuk itu adalah bertamu atau menerima tamu.

Memuliakan tamu bisa diartikan juga kita harus senang saat kedatangan tamu, karena Rasulullah Saw pernah bersabda,

"Apabila seorang tamu masuk ke rumah seorang mukmin, maka masuk pula bersama tamu itu seribu rahmah dan seribu berkah. Allah akan menulis untuk pemilik rumah itu pada setiap suap makanan yang dimakan oleh tamunya seperti pahala haji dan umrah." (HR. Dailami)

Memuliakan tamu adalah upaya menjaga hubungan baik dengan orang-orang yang jauh dari kita, sehingga ia pun merupakan basis dalam Hablum minannas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun