Urip Widodo
Urip Widodo Peg BUMN

Senang menulis, membaca, dan nonton film, juga ngopi

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Marah, Virus Hablum Minannas

23 April 2022   08:44 Diperbarui: 23 April 2022   08:45 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marah, Virus Hablum Minannas
sumber: pinterest

Ketiga, hadis yang diriwayatkan dari Abu Mas'ud Ra, dia berkata, "Seorang laki-laki datang mengadu kepada Nabi Saw, lalu berkata, "Sesungguhnya saya tidak ikut berjamaah salat subuh karena si Fulan mengimami kita dengan bacaan yang panjang".

Mendengar pengaduan tersebut Rasulullah Saw pun marah. Abu Mas'ud kemudian berkata, "Saya tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah Saw semarah itu dalam menyampaikan petuah. Beliau bersabda, "Wahai sekalian manusia, sesungguhnya di antara kalian ada yang membuat orang-orang menjauh. Siapa di antara kalian mengimami orang-orang, maka ringankanlah karena sesungguhnya di tengah mereka ada yang sakit, ada yang tua, dan ada yang punya keperluan." (HR. Bukhari 6110, dan Muslim 466).

Ketiga riwayat di atas menunjukkan bahwa marah karena Allah termasuk akhlak yang mulia. Bahkan Imam Nawawi dalam kitab riyadhusshalihin menuliskan satu bab khusus tentang hal ini. Yaitu Bab 'Marah ketika Kemuliaan Syariat Dinistakan, dan Pembelaan terhadap Agama Allah Ta'ala'.

Jadi, marah yang menyebabkan kita terhalang masuk surga adalah marah karena nafsu. Apalagi marah karena hal-hal yang sepele. Marah-marah karena hal sepele ini yang mengganggu hubungan kita dengan orang lain (Hablum minannas) menjadi tidak sehat. Ibarat virus jahat yang masuk ke dalam tubuh, yang menyebabkan kita tidak sehat (sakit).

Kita memang sama dengan Rasulullah Saw, pernah marah. Namun, bedanya kita dengan beliau dalam marah ini hanya 'sedikit'.

Kalau Rasulullah Saw, marahnya sedikit.

Kalau kita, sedikit-sedikit marah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun