Setan itu Apa, sih?
Menariknya, di ayat terakhirnya, ayat ke-6, Allah menjelaskan bahwa setan itu bisa berupa jin dan bisa pula berupa manusia.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Minnal jinnati wan naas".
(dari (golongan) jin dan manusia)
Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah, dalam tafsirnya Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir, menerangkan sebagai berikut,
'Setan dari jenis jin membisikkan ke dada manusia, sedangkan setan dari jenis manusia membisikkan ke dada manusia dengan menampakkan diri sebagai orang yang menasehati dan mengasihinya, sehingga perkataannya dapat masuk ke dalam hati.
Dikatakan bahwa Iblis juga membisikkan godaannya ke dalam dada manusia. Ibnu Abbas berkata: tidaklah seseorang dilahirkan melainkan dalam hatinya terdapat setan; jika ia berzikir kepada Allah maka setan itu akan bersembunyi, namun jika ia lalai dari zikir maka ia akan kembali membisikkan.'
Menariknya juga, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberi dua definisi untuk kata 'setan' ini, yaitu pertama sebagai 'roh jahat (yang selalu menggoda manusia untuk berbuat jahat)', dan yang kedua, 'orang yang sangat buruk perangainya (suka mengadu domba dan sebagianya)'.
Kesimpulannya, setan itu gelar atau sebutan untuk yang suka menggoda manusia, suka mengajak manusia untuk melakukan perbuatan jahat (melawan hukum/syariat). Atau membujuk manusia untuk tidak berbuat beribadah dan berbuat baik.
Wallahu'alam.